1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ancaman Wabah Ebola di Guinea

24 Maret 2014

Virus yang menewaskan lebih dari 50 orang di Guinea terbukti sebagai virus Ebola. Ini untuk pertama kalinya Ebola terdeteksi di negara wilayah Afrika Barat.

https://p.dw.com/p/1BUpE
Foto: Isaac Kasamani/AFP/Getty Images

Petugas medis berjuang mengatasi virus Ebola yang mewabah di Guinea. Minggu (23/03/14), peralatan medis khusus didistribusi, larangan menghadiri pemakaman dikeluarkan dan upaya untuk menenangkan warga yang mulai panik karena takut tertular demam.

Sabtu (22/03/14), kementrian kesehatan Guinea mengatakan ada 80 kasus dengan 59 kematian yang telah dilaporkan. Korban yang meninggal sebelumnya menderita penyakit misterius dengan demam tinggi sejak awal Februari.

Ancaman penyebaran wabah

Petugas kesehatan PBB khawatir bahwa penyakit dengan angka fatalitas 90 persen ini bisa menyebar ke Sierra Leone, setelah mulai muncul kasus pada beberapa warga dengan gejala mirip, termasuk diare, muntah, dan pendarahan.

Setidaknya lima orang yang tewas di Guinea adalah petugas medis, termasuk pimpinan rumah sakit regional di Macenta, pusat tersebarnya wabah, sekitar 800 km dari ibukota Guinea, Conakry.

"Kita harus meningkatkan proteksi bagi mereka yang merawat pasien dengan menyediakan peralatan khusus bagi petugas rumah sakit," ujar juru bicara pemerintah Damantang Albert Camara. Organisasi Dokter Lintas Batas (MSF) telah mendatangkan obat-obatan serta alat proteksi dan isolasi bagi pekerja medis di Guinea.

Isolasi dan larangan

Petugas kesehatan yang bekerja di kawasan yang terkena wabah mengatakan, pasien yang diduga terkena Ebola diisolasi dan dimonitor di luar rumah sakit supaya tidak menulari pasien-pasien lain.

Sakoba Keith, ketua departemen penyakit preventif di kementrian kesehatan Guinea menambahkan, warga dilarang untuk datang ke pemakaman, jika orang yang meninggal menunjukkan gejala yang mirip dengan Ebola.

Menurut badan kesehatan PBB (WHO), Ebola bisa ditularkan ke populasi manusia melalui kontak dengan binatang yang terinfeksi, seperti simpanse, gorila, codot, monyet, antelop hutan dan landak.

Guinea kaya akan mineral tapi tetap menjadi negara yang paling tidak berkembang di dunia. Negara ini terus didera masalah korupsi dan ketidakstabilan politik selama berpuluh-puluh tahun. Sistem kesehatannya juga tidak bisa dibilang optimal.

vlz/hp (ap, dpa, rtr)