1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal Balistik

16 Maret 2023

Jelang pertemuan puncak para pemimpin Korea Selatan dan Jepang, Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua ke laut di lepas pantai timurnya, demikian ungkap pejabat militer Korea Selatan.

https://p.dw.com/p/4Okwo
Uji coba rudal Korut.
Di televisi, orang-orang menyaksikan uji coba rudal Korut Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS

Pyongyang kebali melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) pada hari Kamis (16/03). Peluncuran rudal itu merupakan yang ketiga kalinya dalam minggu ini, demikian menurut militer Korea Selatan.

"Militer kami mendeteksi satu rudal balistik jarak jauh yang ditembakkan dari sekitar kawasan Sunan di Pyongyang," kata Kepala Staf Gabungan Militer Seoul, seraya menambahkan bahwa rudal tersebut adalah ICBM jarak jauh.

Pemerintah Jepang juga mengkonfirmasi peluncuran tersebut, dan penjaga pantainya memperkirakan rudal tersebut mendarat sekitar satu jam setelah ditembakkan.

Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan, rudal tersebut tampaknya telah terbang di ketinggian lebih dari 6.000 km.

Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan, rudal tersebut kemungkinan besar mendarat di perairan di luar zona ekonomi eksklusif negaranya. Lokasi pendaratan sekitar 250 kilometer (155 mil) di lepas pantai barat Pulau Oshimaoshima, yang dekat dengan lokasi jatuhnya ICBM Korea Utara lainnya dalam beberapa bulan terakhir rangkaian uji coba.

Peluncuran beberapa rudal

Korea Utara telah melakukan dua kali uji coba peluncuran rudal minggu ini di tengah latihan militer gabungan yang digelar oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Pyongyang memandang manuver militer tersebut sebagai latihan untuk invasi dan memperingatkan pada hari Minggu (12/03) lalu bahwa mereka akan memulai langkah-langkah pencegahan perang yang "praktis dan penting".

Korut melakukan uji coba dua rudal dari kapal selam di kawasan laut timurnya pada hari yang sama.

"Korea Utara pada hari Selasa (14/03) melakukan uji coba peluncuran dua rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya", tandas militer Korea Selatan.

Resolusi PBB melarang Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik, yang juga kemungkinan dapat dimuati hulu ledak nuklir.

Pemimpin Korea Selatan akan mengunjungi Jepang

Peluncuran rudal terbaru ini terjadi hanya beberapa jam sebelum Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol akan terbang ke Jepang, untuk menghadiri pertemuan puncak yang jarang terjadi dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Pertemuan tersebut adalah yang pertama dalam lebih dari 10 tahun dan merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi perselisihan sejarah, politik dan ekonomi kedua negara sekaligus untuk meningkatkan kerja sama dalam menghadapi ancaman Korea Utara dan tantangan lainnya.

Korea Selatan dan Jepang dilaporkan meningkatkan anggaran belanja pertahanan dan latihan militer bersama. "Ada kebutuhan yang semakin meningkat bagi Korea dan Jepang untuk bekerja sama di masa polikrisis ini dengan adanya ancaman nuklir dan rudal Korea Utara yang semakin meningkat," ujar Yoon menjelang lawatannya.

"Kami tidak bisa membuang-buang waktu dan membiarkan hubungan Korea-Jepang yang tegang tanpa pengawasan. Saya yakin kami harus mengakhiri lingkaran setan permusuhan dan bekerja sama untuk menemukan kepentingan bersama kedua negara," pungkasnya.

ap/as (AFP, AP, dpa, Reuters)