1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiIndia

Banyak Anak Muda Terpelajar yang Menganggur di India

Murali Krishnan
4 April 2024

Riset teranyar menyimpulkan tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan muda terpelajar di India. Pasalnya, meski tingkat pendidikan meningkat, level kualifikasi kebanyakan lowongan kerja cenderung berjalan di tempat.

https://p.dw.com/p/4eOFo
Buruh di India
Pemasangan instalasi panel surya di IndiaFoto: Manish Swarup/AP Photo/picture alliance

Jagdish Pal adalah sarjana matematika di Kanpur, sebuah kota berpenduduk empat juta jiwa di negara bagian Uttar Pradesh, India utara. Pria berusia 21 tahun ini melamar pekerjaan tingkat rendah di pemerintahan tahun lalu. Namun, bahkan untuk posisi rendahan ini, persaingannya sangat ketat. Pal termasuk salah satu dari lebih 75.000 pelamar, yang banyak diantaranya bergelar pascasarjana.

"Saya tahu, kualifikasi saya jauh melampaui syarat lamaran, tapi tidak ada pekerjaan lain, itulah mengapa saya melamar,” katanya kepada DW.

Situasi serupa dialami banyak anak muda di seluruh India.

Meski pertumbuhan ekonomi meningkat sebesar 8,4% pada kuartal keempat tahun 2023, India tetap kesulitan menciptakan lapangan kerja bagi jutaan pelamar yang memasuki pasar tenaga kerja setiap tahunnya.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Masalahnya adalah pertumbuhan ekonomi India lebih banyak digerakkan oleh sektor jasa, yang tidak bersifat padat karya seperti sektor manufaktur. "Pertumbuhan inklusif membutuhkan penyediaan lapangan kerja secara cepat bagi kelompok terbawah, tidak hanya dalam hal upah dan distribusi keterampilan,” kata Santosh Mehrotra, profesor tamu di Pusat Studi Pembangunan, Universitas Bath, Inggris.

Pengangguran bergelar sarjana

Angka pengangguran yang relatif besar juga tercatat pada kelompok berpendidikan tinggi. Banyaknya lowongan kerja di sektor-sektor seperti pertanian atau konstuksi juga bukan solusi karena tidak memenuhi kualifikasi pendidikan kebanyakan angkatan kerja muda.

Laporan Ketenagakerjaan 2024 yang baru dirilis oleh Institute for Human Development, IHD, dan Organisasi Buruh Internasional, ILO, juga memberikan gambaran suram mengenai kondisi di pasar tenaga kerja India.

Kaum muda India saat ini menyumbang hampir 83 persen pada angka pengangguran. Sementara itu, jumlah tenaga kerja muda berpendidikan menengah atau tinggi yang menganggur juga meningkat dua kali lipat dari 35 persen pada 2000 menjadi 66 persen pada 2022.

"Tingkat pengangguran kaum muda di India kini lebih tinggi dibandingkan rata-rata global,” demikian laporan tersebut. "Perekonomian India belum mampu menciptakan lapangan kerja yang cukup di sektor non-pertanian bagi angkatan kerja muda terpelajar, yang tercermin pada meningkatnya angka pengangguran.”

Isu politik di tahun pemilu?

Tingginya tingkat pengangguran kaum muda mencoreng citra pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi, ketika India bersiap untuk mengadakan pemilihan umum, yang dijadwalkan berlangsung dalam tujuh tahap selama enam minggu, dimulai pada 19 April mendatang.

Modi telah menetapkan ekonomi sebagai tema utama kampanye politiknya. Selama tiga tahun terakhir, pemerintahannya menggiatkan pembangunan jalan, jembatan dan infrastruktur lainnya sebagai cara untuk meningkatkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja.

Meskipun demikian, penciptaan lapangan kerja bagi kaum muda masih belum memadai, sebagaimana ditunjukkan dalam laporan IHD dan ILO.

"Pengangguran adalah masalah multidimensi. Anda memerlukan kebijakan di berbagai bidang. Masalah ini pada dasarnya menyangkut urusan ekonomi, tetapi juga memiliki banyak dimensi sosial dan politik," kata Arun Kumar, seorang ekonom, kepada DW.

Limbah Pisang bagi Industri Sirkular di Pedesaan

"Dengan membaiknya tingkat pendidikan selama tiga dekade terakhir, angkatan kerja India lebih terdidik namun lapangan pekerjaan bagi mereka hampir tidak berkembang. Itulah sebabnya pengangguran bagi generasi muda terpelajar menjadi masalah besar,” tambahnya.

Masalah pengangguran kaum muda saat ini dijadikan tema besar dalam kampanye kelompok oposisi di negara, di mana 65 penduduknya berusia di bawah 35 tahun.

Dampak terhadap perempuan?

Krisis lapangan kerja khususnya berdampak pada perempuan, menurut laporan IHD/ILO. Di antara kaum muda terpelajar yang menganggur, perempuan mempunyai porsi lebih besar, 76,7 persen,  dibandingkan laki-laki, 62,2 persen.

Di samping itu, India juga merupakan salah satu negara dengan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan terendah di dunia, yaitu sekitar 25 persen.

Lekha Chakraborty, ekonom senior di Institut Nasional Keuangan dan Kebijakan Publik, mengatakan pengangguran di kalangan masyarakat terpelajar, terutama di kalangan perempuan, merupakan masalah besar di India.

"Hal ini disebabkan oleh tiga alasan: kurangnya infrastruktur yang komprehensif, norma-norma sosial yang kaku dan keterampilan yang kurang memadai,” jelasnya. Selain itu, "diperlukan langkah-langkah nyata untuk mengatasi diskriminasi di pasar tenaga kerja terhadap perempuan dan kelompok sosial yang terpinggirkan.”

rzn/as