1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Puluhan Tewas Setelah Bentrokan di Mesir

7 Oktober 2013

Paling sedikit 50 orang tewas akibat bentrokan antara kelompok Islamis dengan polisi, bersamaan dengan pawai ribuan pendukung militer yang turun ke jalan memperingati perang Arab-Israel tahun 1973.

https://p.dw.com/p/19ueQ
Foto: Reuters

Para loyalis presiden Islamis Mohamed Mursi, yang terguling dalam kudeta militer Juli lalu, mencoba berkumpul di alun-alun untuk merayakan peringatan ulang tahun, saat polisi mengkonfrontasi mereka.

Paling sedikit 45 orang tewas terbunuh di Kairo dan lima lainnya di selatan ibukota, sementara 268 orang terluka di seluruh negeri, kata pejabat senior menteri kesehatan Ahmed al-Ansari.


Tewas akibat tembakan

Ia mengatakan bahwa ”sebagian besar korban tewas disebabkan peluru dan senapan angin,“ sambil menambahkan bahwa identitas para korban masih belum diketahui.

Korban tewas hari Minggu kemarin adalah yang tertinggi dalam bentrokan antara kelompok Islamis dengan militer sejak rangkaian kekerasan yang dimulai pada 14 Agustus yang menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas, sebagian besar dari kelompok Islamis.

Di pusat Kairo, polisi melepaskan tembakan dan gas air mata untuk membubarkan para demonstran yang melemparkan batu. Sejumlah demonstran ditangkap dan dipukuli.

Menteri dalam negeri lewat sebuah pernyataan mengatakan, polisi menangkap 423 demonstran di Kairo dan menuduh mereka melakukan vandalisme dan“menembakkan peluru hidup serta senapan angin”.

Tiga bulan setelah penggulingan Mursi, yang disusul tindakan keras atas Ikhwanul Muslimin, kelompok Islamis merencanakan untuk membangkitkan gerakan protes lewat upaya simbolis untuk menjangkau Tahrir Square.


IM kembali serukan turun ke jalan

Setelah beberapa pekan yang relatif tenang, kelompok Islamis mengatakan bahwa mereka akan memperluas protes mereka dengan mencoba menggelar pawai ke lapangan yang menjadi simbol revolusi.

Ratusan ribu orang memenuhi taman itu pada Februari 2011 yang memaksa Mubarak mundur, dan kembali pada tahun 2013 ratusan ribu orang turun ke jalan kali ini menyerukan kepada militer untuk menggulingkan Mursi.

Tapi hari Minggu kemarin, pasukan keamanan menjaga pintu masuk ke taman, dan menggeledah orang-orang yang memasuki kawasan tersebut.

Beberapa ribu pendukung militer, beberapa membawa gambar komandan militer Abdel Fattah al-Sisi, melambaikan bendera Mesir saat pesawat-pesawat terbang membentuk formasi dan lagu-lagu patriotik menggelegar dari pengeras suara.

Sisi diapit oleh pejabat presiden sementara Adly Mansour dan Perdana Menteri Yordania Abdullah Nsur, yang menghadiri pertunjukan kembang api di stadion militer, yang disusul dengan sebuah lagu panjang dan pertunjukan tari.

“Tentara, polisi dan rakyat bersama-sama bergandengan tangan… Kami akan melindungi Mesir, rakyat Mesir dan kehendak rakyat Mesir,“ kata Sisi yang disambut sorak sorai.

Sebelumnya di Kairo, udara dipenuhi gas air mata dan suara tembakan saat polisi menghadapi pawai kelompok Islamis yang bergerak menuju Tahrir.

Kelompok Islamis yang tergabung dalam Aliansi anti-Kudeta menyerukan kembali protes pekan ini dan secara khusus menyerukan kepada para pelajar di seluruh universitas dan sekolah untuk turun ke jalan hari Selasa “menentang pembantaian yang berlanjut ini“.

Menteri Dalam Negeri sebelumnya telah memperingatkan bahwa mereka akan “´tegas menghadapi“ semua kekerasan atau upaya untuk mengganggu peringatan hari yang berlangsung hari Minggu kemarin

ab/hp (afp,ap,rtr)