1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rusia Hadapi Tekanan Sanksi Ekonomi

30 Juli 2014

Rusia menghadapi sanksi ekonomi luas yang diterapkan serentak oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Sanksi itu terutama ditujukan pada sektor energi, pertahanan dan perbankan.

https://p.dw.com/p/1CmKB
Foto: picture-alliance/dpa

Uni Eropa sempat menunda cukup lama penerapan sanksi tahap ketiga terhadap Rusia. Namun karena sikap Rusia dalam konflik di Ukraina tidak berubah, terutama setelah insiden penembakan Malaysia Airlines MH17, sanksi ekonomi akhirnya ditetapkan untuk sektor energi, pertahanan dan perbankan.

Amerika Serikat mengiringi langkah Uni Eropa dan menetapkan sanksi serupa. Berbicara kepada wartawan, Presiden Barack Obama mengatakan di Washington, Amerika dan Uni Eropa tetap mengupayakan langkah diplomasi. Namun karena Rusia terus mendukung separatis di Ukraina, langkah serius harus dilaksananakan.

"Jika Rusia melanjutkan arah politiknya saat ini, biaya yang harus ditanggung Rusia akan terus bertambah", kata Obama.

Kombinasi sanksi AS dan Uni Eropa "akan punya dampak lebih besar terhadap perekonomian Rusia dari yang sudah-sudah", tambahnya.

Larangan ekspor teknologi dan perdagangan saham

28 negara anggota Uni Eropa menetapkan larangan ekspor senjata dan barang-barang sipil yang juga bisa digunakan untuk keperluan militer. Tapi larangan itu tidak berlaku untuk kontrak yang sudah ditandatangani sampai saat ini.

Selain itu, diberlakukan larangan ekspor teknologi tinggi untuk industri minyak dan gas. Uni Eropa juga melarang negara anggota melakukan transaksi saham dan keuangan dengan perusahaan dan bank-bank milik pemerintah Rusia. Hal itu praktis berarti, perbankan Rusia tidak bisa masuk lagi ke pasar uang Eropa.

"Kami memblokir ekspor barang-barang dan teknologi tertentu untuk sektor energi. Kami memperluas sanksi terhadap lebih banyak bank dan perusahaan pertahanan Rusia. Dan kami menghentikan kredit ekspor ke Rusia dan pembiayaan sejumlah proyek pembangunan di Rusia", kata Obama kepada wartawan.

Pertempuran terus berlangsung

Obama menekankan, langkah-langkah yang diambil bukanlah bentuk perang dingin baru. Amerika Serikat dan Uni Eropa juga tidak berniat memberikan bantuan militer kepada Ukraina dalam menghadapi separatis.

"Instrumen utama kami adalah sanksi ekonomi (terhadap Rusia), dengan tujuan mencegah pertumpahan darah selanjutnya di Ukraina", tuturnya.

Sementara itu di Ukraina timur pertempuran terus berlangsung di kawasan sekitar lokasi jatuhnya Malaysia Airlines MH17. Tim penyelidik internasional kembali menunda kunjungan ke lokasi karena situasi terlalu berbahaya.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, keputusan menerapkan sanksi ekonomi terpaksa diambil untuk menegaskan kepada Rusia bahwa dukungan mereka kepada separatis pro Rusia di Ukraina tidak dapat diterima.

Sanksi Uni Eropa berlaku untuk satu tahun dan penerapannya akan ditinjau lagi dalam tiga bulan mendatang.

hp/rn (afp, rtr, dpa)