1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rusia Siap Luncurkan Stasiun Luar Angkasa Sendiri Tahun 2025

21 April 2021

Rusia mengumumkan pada Selasa (20/04), pihaknya berharap dapat meluncurkan stasiun orbitnya sendiri tahun 2025, di tengah pertimbangan Moskow untuk menarik diri dari program Stasiun Luar Angkasa Internasional.

https://p.dw.com/p/3sHUC
Soyuz MS-18
Pesawat ruang angkasa Soyuz MS-18 yang akan membawa awak Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dari NASA dan RoscosmosFoto: ROSCOSMOS via REUTERS

Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin mengatakan bahwa pekerjaan pada modul pertama stasiun baru telah dimulai, setelah para pejabat mengisyaratkan bahwa Rusia tengah mempertimbangkan untuk menarik diri dari ISS.

Roscosmos memastikan pada hari Senin (19/04) bahwa keputusan tersebut memang belum dibuat. "Ketika kami membuat keputusan, kami akan memulai negosiasi dengan mitra kami mengenai bentuk dan kondisi kerja sama setelah 2024," kata badan antariksa itu kepada AFP dalam sebuah pernyataan.

Rencana peluncuran stasiun luar angkasa diumumkan di tengah meningkatnya ketegangan yang disebabkan tuduhan spionase, peningkatan pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina, dan kesehatan tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny yang memburuk.

"Modul inti pertama dari stasiun orbit Rusia yang baru sedang dikerjakan," kata Rogozin dalam sebuah pernyataan di aplikasi Telegram. Dia mengatakan perusahaan luar angkasa Rusia, Energia, juga berharap modul tersebut siap diluncurkan tahun 2025.

Proyek ambisius Rusia

Diluncurkan pada tahun 1998 dengan melibatkan Rusia, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan Badan Antariksa Eropa, ISS merupakan salah satu kolaborasi internasional paling ambisius dalam sejarah manusia.

Rusia sempat kehilangan monopoli dalam penerbangan berawak ke ISS pada tahun lalu setelah misi pertama perusahaan AS, Space X, sukses dijalankan.

Terlepas dari pengalaman masa lalu, Rogozin mengumumkan serangkaian rencana ambisius, meski banyak analis menilai Presiden Vladimir Putin lebih tertarik memodernisasi teknologi militer dibanding eksplorasi ruang angkasa.

ha/pkp (AFP)