1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SeniAsia

Warisan Film dan Pemikiran Sang Legenda Kungfu Bruce Lee

Elliot Douglas
20 Juli 2023

Seniman bela diri Kungfu dan bintang film Bruce Lee meninggal 50 tahun lalu. Warisan film dan pemikiran sang legenda masih tetap dikenang hingga kini.

https://p.dw.com/p/4U7k2
Bruce Lee, 1970
Bruce Lee, 1970Foto: picture alliance/United Archives

"Kosongkan pikiranmu, jadilah liat. Tak berbentuk, seperti air." Kutipan paling terkenal dari legenda Kungfu Bruce Lee ini bukan sekadar nasihat untuk calon seniman bela diri tentang bagaimana menghindari lawan dengan cekatan. Ini juga adalah cara filosofis dalam menghadapi kehidupan nyata di dunia. Kutipan ini masih bergema di benak para penggemar Bruce Lee.

Buku tulisan filosofisnya yang berjudul Artist of Life berisi peninggalan berharga tentang kedamaian pikiran, sebuah aspek dari kehidupan sang bintang film yang kerap terlupa 50 tahun setelah kematiannya.

Bruce Lee lahir di San Francisco tahun 1940 dan diberi nama Lee Jun-Fan oleh orang tuanya, yakni pasangan Grace Ho dan Lee Hoi-chuen. Keduanya adalah penyanyi opera dan aktor film terkenal dari Kanton.

Calon bintang Kungfu legendaris ini menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Hong Kong, tempat ia juga sempat menjadi aktor cilik di beberapa film.

Namun, segera terlihat jelas bahwa minat Bruce Lee tidak hanya terbatas pada akting. Saat remaja, ia mulai berlatih tinju dan menari. Selain itu, ia juga berlatih Wing Chun, suatu bentuk konseptual Kungfu, sebagai cara menggabungkan gerakan anggunnya dan kecintaannya pada seni bela diri.

Bruce Lee, 1973
Bruce Lee, dalam film Enter the Dragon, 1973Foto: picture alliance/Everett Collection

Enter the dragon

Saat berusia 18 tahun, Bruce Lee pindah ke Amerika Serikat untuk kuliah. Di sana, dia juga mengajar seni bela diri dan mengembangkan bentuk awal seni bela diri campuran (MMA), Jeet Kune Do.

Pada saat yang sama, ia muncul di beberapa acara TV dan film Amerika, biasanya dalam peran kecil yang berhubungan dengan seni bela diri. Baru setelah kembali ke Hong Kong, dia mendapatkan peran utama pertamanya dengan studio Golden Harvest. 

Bruce Lee tengah berada di puncak ketenarannya di seluruh dunia saat meninggal mendadak karena edema serebral pada 20 Juli 1973. Usianya baru 32 tahun. Film terakhir yang dirilis selama masa hidupnya adalah Way of the Dragon pada tahun 1972. Sedangkan film Enter the Dragon diselesaikan setelah kematiannya, pada tahun 1973. Kedua film ini jadi hit di Hollywood.

Jeet Kune Do: Jurus pertempuran menghadapi hidup

Peninggalan Bruce Lee yang paling banyak dikenang adalah kebugaran fisik dan keterampilan teknis bertarungnya yang unggul. Namun sayangnya, prinsip filosofis yang ia kembangkan selama masa hidupnya yang singkat kurang mendapat perhatian. Gaya seni bela diri Jeet Kune Do meringkas dua bagian hidupnya ini.

 "Teknik dan filosofi Jeet Kune Do dapat diterapkan dalam pertempuran nyata, serta dalam situasi kehidupan yang menantang. Jeet Kune Do terdiri dari teknik fisik dan filosofi terapan dan mengharuskan individu untuk melatih diri sendiri menuju ke keadaan yang paling terlatih dari keberadaan mereka," menurut situs web Bruce Lee Foundation. Prinsip atau sikap kesadaran sempurna seseorang akan tubuh sendiri dan kedamaian akan tempat dan perannya sendiri di dunia sangat penting bagi Bruce Lee. 

Pemeran Pengganti Aksi Laga Profesi Eksotis bagi Perempuan

Nasihatnya yang berbunyi "jadilah seperti air, kawan," juga telah banyak dikutip dan terkait dengan filosofi kelenturan dan kesadaran penuh akan fisik dan spiritual seseorang. Seperti air yang mengalir ke dalam cangkir dan mengubah bentuknya, Lee menyarankan agar orang mampu beradaptasi sambil tetap setia pada identitasnya sendiri.

Pesan Bruce Lee: Jujurlah ke diri sendiri

Namun bagian terpenting dari peninggalan Bruce Lee bisa jadi adalah apa yang dia lakukan untuk aktor dari Asia di Hollywood. Dia adalah bintang Hollywood Asia-Amerika pertama yang benar-benar bisa menghasilkan banyak dolar. Meskipun meninggal sangat muda, dia berhasil membuka jalan bagi generasi mendatang. Dia adalah salah satu bintang Asia-Amerika pertama yang berhasil meraih peran utama dalam film besar skala internasional.

Namun perannya sebagai filsuf dan pemikir yang banyak membaca juga patut mendapat perhatian lebih. Buku "Artist of Life" mengambil kutipan dari buku harian pribadinya. Sementara itu, kenangan tentang Bruce Lee terus dihidupkan oleh putrinya, Shannon Lee, yang secara rutin melakukan interview dan menjadi pembawa acara podcast tentang ayahnya, dengan judul sederhana: Bruce Lee Podcast.

(ae/hp)