1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Partai Mantan PM Thaksin Shinawatra Semakin Berjaya

2 Juli 2011

Menjelang pemilihan umum Thailand, kans partai mantan PM Thaksin Shinawatra untuk menang semakin besar. Thaksin sendiri masih dalam pengasingan, namun adik perempuannya Yingluck berpotensi besar menjadi PM yang baru.

https://p.dw.com/p/11nzl
Yingluck Shinawatra, kandidat PM perempuan pertama Thailand
Yingluck Shinawatra, kandidat PM perempuan pertama ThailandFoto: AP

Yingluck Shinawatra bagaikan muncul begitu saja sebagai kandidat partai oposisi Pheu Thai. Sebagai pebisnis, Yingluck tidak memiliki pengalaman berpolitik. Namun ia berhasil mengungguli Partai Demokrat yang berkuasa dalam jajak pendapat menjelang pemilihan umum hari Minggu (3/7). Yingluck yakin Thailand siap dipimpin perdana menteri perempuan pertama. "Warga Thailand menurut saya memberi peluang yang sama bagi kedua gender. Jadi tentu warga Thai akan memberi saya kesempatan," tukasnya.

Pheu Thai berusaha rebut hati kelas bawah

Namanya di ranah politik Thailand sudah tidak asing lagi, karena perempuan berusia 44 tahun tersebut adalah adik perempuan bungsu dari mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Dalam kampanyenya, Partai Pheu Thai menjanjikan naiknya upah minimum, perbaikan akses terhadap pendidikan, begitu juga dengan memperhatikan nasib kaum petani.

Sadar suporter partainya kebanyakan kelas bawah, Yingluck mengungkapkan prioritasnya jika terpilih. "Kami harus memecahkan masalah tingginya harga pangan. Contohnya telur dalam setahun terakhir harganya naik 40 persen. Biaya transportasi dan energi dikurangi sehingga harga pangan bisa lebih murah. Ini menjadi prioritas karena menyangkut keseharian warga."

Suporter mantan PM Thaksin Shinawatra mengusung syal bertuliskan 'Thaksin adalah Perdana Menteri hati kami' dalam salah satu acara kampanye Partai Phue Thai
Suporter mantan PM Thaksin Shinawatra mengusung syal bertuliskan 'Thaksin adalah Perdana Menteri hati kami' dalam salah satu acara kampanye Partai Phue ThaiFoto: picture alliance/dpa

Yingluck hanyalah boneka Thaksin?

Jumlah desa pendukung partai Pheu Thai meningkat dari ratusan menjadi seribu dalam waktu kurang dari sebulan menjelang pemilu. Kebanyakan pendukung partai menginginkan Thaksin yang masih berada dalam pengasingan di Dubai untuk kembali. Alasan memilih Pheu Thai bukan Yingluck namun pandangan bahwa Thaksin adalah seorang penyelamat. Memang sering muncul anggapan bahwa Yingluck hanyalah boneka Thaksin.

"Dia adik perempuan bungsu saya. Dia bekerja untuk saya sejak awal. Jadi saya yang mendidiknya, saya yang melatihnya. Gaya bekerjanya persis dengan saya," ujar Thaksin. Yingluck mengakui banyak belajar dari kakaknya. Namun ia mengklaim tidak akan begitu saja memberikan amnesti bagi Thaksin yang berencana kembali ke Thailand bulan Desember mendatang untuk menghadiri ulang tahun Raja Bhumibol Adulyadej. "Hukum yang berlaku bagi semua orang juga akan berlaku bagi kakak saya. Ia akan diperlakukan layaknya warga Thailand lainnya," tegas Yingluck.

Apakah Yingluck mampu membentuk pemerintahan dan menepati janji kampanyenya? Yang pasti jika Yingluck menang dan Thaksin kembali ke Thailand, negeri gajah putih yang sudah terpecah secara politik akan kembali didera cobaan berat.

Udo Schmidt/rtr/Carissa Paramita

Editor: Christa Saloh-Foerster