1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Novak Djokovic dan Petra Kvitova Juarai Wimbledon

4 Juli 2011

Kemenangan Novak Djokovic atas Rafael Nadal di final Wimbledon mengantar penobatannya sebagai petenis nomor satu dunia. Di nomor putri, petenis muda Petra Kvitova menumbangkan Maria Sharapova tanpa perlawanan berarti.

https://p.dw.com/p/11oIb
Novak Djokovic mengusung trofi Wimbledon
Novak Djokovic mengusung trofi WimbledonFoto: dapd

Novak Djokovic menjuarai Wimbledon untuk pertama kali usai menumbangkan juara bertahan Rafael Nadal dalam 4 set. Petenis asal Serbia tersebut merayakan penobatannya sebagai petenis nomor satu dunia hari Senin (4/7) menggeser Nadal. Di usia 24 tahun, Djokovic telah merebut tiga titel juara Grand Slam dan memenangkan 50 dari 51 pertandingan terakhir.

Menang Wimbledon bagai mimpi

"Sulit untuk mengungkapkan perasaan. Ini hari terbaik dalam hidup saya. Wimbledon adalah turnamen yang sangat spesial. Saya selalu bermimpi memenangkannya waktu kecil. Rasanya saya masih tidur dan bermimpi," ungkap Djokovic yang sukses mengalahkan Nadal dalam setiap pertemuan keduanya tahun ini.

Berada di dalam mimpi juga diungkapkan juara Wimbledon lainnya, Petra Kvitova yang berhasil mengalahkan Maria Sharapova dengan mudah di final. Gelar juara Wimbledon menjadi titel juara Grand Slam pertama bagi Kvitova.

Maria Sharapova saat laga semifinal Wimbledon
Maria Sharapova saat laga semifinal WimbledonFoto: AP

"Saya tidak pernah berpikir bisa menjadi petenis profesional. Saya tidak tahu juga, tapi saya bermimpi saat Perancis Terbuka. Saya mimpi tentang Wimbledon, tentang momen ini. Saat saya berkata pada diri sendiri, 'Saya memenangkan Wimbledon,' rasanya seperti mimpi. Sekarang pun saya masih di dalam mimpi," ujar Kvitova.

Kvitova harapan baru bagi tenis perempuan?

Tahun lalu Kvitova mencapai semifinal Wimbledon sebelum harus menyerah di tangan Serena Williams. Kini petenis kidal berusia 21 tahun tersebut bisa lebih bersinar dengan Williams bersaudara berjuang untuk kembali berjaya, Kim Clijsters cedera, dan Caroline Wozniacki semakin tidak meyakinkan sebagai petenis nomor satu.

Martina Hingis
Martina HingisFoto: picture-alliance/dpa

Kvitova menyebut kemenangannya sebagian berkat dorongan Martina Navratilova, sesama petenis Ceko yang sembilan kali menjuarai Wimbledon. "Navratilova berkata pada saya sebelum pertandingan dan mengatakan, 'Kamu bukan bermain di final, kamu hanya bermain di pertandingan biasa dan tidak lebih. Kamu bisa menang,'" jelasnya.

Sharapova yakin Kvitova adalah petenis generasi muda yang paling menjanjikan. Pendapat serupa juga datang dari mantan petenis nomor satu, Martina Hingis. "Kvitova sebenarnya kuda hitam saya di Wimbledon kali ini. Sebelum final saya berkata kalau Kvitova terus percaya diri dan tidak tegang, dia bisa menang. Kvitova bermain sangat baik, pukulannya lebih baik dari Sharapova, lebih solid. Pukulan servis kidalnya sangat bagus. Coba saya bisa memukul seperti itu."

afp/rtr/dpa/Carissa Paramita

Editor: Marjory Linardy