1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Prediksi PWC bagi Pasar Otomotif Cina

4 September 2011

Di Cina saat ini diproduksi lebih banyak mobil dibandingkan di Jerman dan Jepang jika digabungkan. Dari segi pertumbuhan perusahaan otomotif dunia, Cina telah menjadi pasar secara utuh maupun lokasi produksi.

https://p.dw.com/p/12Sgs
Ilustrasi produsen mobil Jerman di Cina.
Ilustrasi produsen mobil Jerman di Cina.Foto: DW

Cina tetap menjadi pasar yang menarik bagi produsen mobil Jerman. Hingga tahun 2017, pasar otomotif Cina diprediksi akan tumbuh dua kali lipat. Menurut biro konsultan PricewaterhouseCoopers (PWC), setiap tahun 28 juta mobil diproduksi di Cina. Motor pertumbuhan berbeda dengan masa lalu yang didorong kota-kota di pesisir timur, kali ini justru wilayah-wilayah yang tengah berkembang di bagian tengah Cina dan juga kota-kota besar di bagian barat.

Jerman diuntungkan pertumbuhan Cina

Para produsen mobil Jerman kini memegang kendali segmen pasar premium, yakni pangsa pasar yang mencakup empat perlima pasar otomotif Cina. Dari dua juta mobil yang diimpor ke Cina, 720 ribu di antaranya mobil-mobil mewah. Produsen mobil Jerman jelas diuntungkan oleh pertumbuhan pasar otomotif Cina. Setidaknya menurut Felix Kuhnert, seorang partner di PWC yang bertanggung jawab atas sektor otomotif. "Jika dilihat pada saat yang bersamaan, sejumlah indikator tertentu seperti jumlah jutawan di Cina akan bertambah dua kali lipat dalam beberapa tahun mendatang. Ini tentu menunjukkan potensi yang sangat baik bagi produsen mobil mewah Jerman. Kami memprediksi segmen premium di Cina akan menjadi ganda dalam beberapa tahun ke depan, menjadi kurang lebih 1,4 juta unit," jelasnya.

Pabrik Brilliance Auto di Shenyang, Cina.
Pabrik Brilliance Auto di Shenyang, Cina.Foto: picture-alliance/dpa

Namun lebih lanjut menurut PWC, kaum non-jutawan di Cina juga diduga tertarik untuk membeli mobil baru. Kalangan konsumen di Cina kini sudah lebih sadar merek dan lebih terbuka terhadap merek-merek baru. Pasar otomotif Cina juga masih jauh dari titik jenuh. Saat ini ada 59 juta mobil yang berkeliaran di jalanan Cina. Untuk mencapai tingkat kepadatan mobil seperti di Jerman, yakni sesuai statistik: 50 persen warga Jerman memiliki satu mobil, berarti harus ada 700 juta mobil yang terdaftar di Cina. Celahnya masih sangat besar. Bagi pasar sebesar itu, masih banyak ruang bagi produsen mobil Barat dan Cina.

Program pemerintah Cina

Pemerintah Cina tengah berupaya mengkonsolidasikan industri otomotif di negaranya, dari lebih dari 50 produsen menjadi paling banyak 8 produsen. Dan dari jumlah tersebut, dua yang teratas harus mampu bersaing dengan General Motors, Toyota dan Volkswagen. Demikian diungkapkan pakar otomotif PWC, Felix Kuhnert. "Namun tentunya fokus Cina saat ini adalah permintaan domestik. Kami harap mereka dapat melaju ke tahap kedua, terutama di antara negara-negara ambang industri. Sejumlah produsen mobil Cina sudah mulai menyadari dan mulai mempelajari ataupun mengumpulkan pengalaman untuk nantinya juga bersaing di pasar yang paling kompetitif, yakni pasar premium kelas atas, seperti yang sudah ditawarkan oleh Eropa atau Amerika Utara," tambahnya.

Jip Hover Great Wall Hover H7 dipamerkan di Pameran Auto Shanghai ke-13, bulan April 2009.
Jip Hover Great Wall Hover H7 dipamerkan di Pameran Auto Shanghai ke-13, bulan April 2009.Foto: picture alliance/dpa

Menurut Kuhnert, semuanya akan memakan waktu sekitar 5 tahun, hingga para produsen besar di Cina bisa bersaing di tingkat global. Pengetahuan dan pemahaman untuk dapat membangun merek telah dipelajari Cina melalui semacam kerjasama dengan perusahaan asing, terutama para produsen mobil Jerman yang sudah jelas terdepan di dunia otomotif.

Pemerintah Cina juga menaruh banyak perhatian bagi pengembangan mobil listrik. Dalam rencana pembangunan lima tahun Cina, pemerintah menekankan secara khusus akan adanya pembangunan berkelanjutan dan akan berupaya mencapai target tersebut meski melalui subsidi yang cukup besar. Kembali Kuhnert menjelaskan, "Kami berasumsi bahwa pemerintahan di Beijing giat mempromosikan mobil listrik sehingga mampu memenuhi kebutuhan mobilitas individu yang dapat terjangkau oleh masyarakat banyak dalam beberapa tahun ke depan. Pada saat yang bersamaan juga mengatasi ketergantungan warga Cina terhadap impor minyak bumi, begitu juga dengan isu emisi gas CO2. Setidaknya untuk meringankan dan mengurangi." Tren semacam ini di Cina tentunya akan sangat menguntungkan para produsen mobil di Jerman.

Brigitte Scholtes/Carissa Paramita

Editor: Christa Saloh-Foerster