1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

110112 China Mobilität

11 Januari 2012

Separuh penduduk Cina hidup di kota. Menjelang tahun baru yang jatuh pada 23 Januari, 200 juta orang menghadapi tantangan transportasi agar bisa pulang kampung.

https://p.dw.com/p/13hv8
Foto: Reuters

Stasiun Barat di Beijing, satu diantara empat stasiun kereta terbesar di ibukota Cina. Ribuan orang berdesak-desakan di lapangan depan stasiun. Menggunakan megafon, polisi militer berusaha mengatur massa.

China Neujahr Transport
Foto: Reuters

Nona Zhang yang berusia 38 tahun berdiri di depan loket ke 30. Ia sudah berhari-hari berusaha mendapatkan karcis kereta yang bisa membawanya pulang kampung ke Nanchang. Kali inipun ia tak berhasil mendapatkan tiket untuk perjalanan 20 jam itu. Alasannya, karcis habis.

„Saya kuatir, tidak bisa dapat tiket. Saya ingin sudah di rumah pada tanggal 22“, begitu ungkap Nona Zhang, sembari mengancingkan mantel putihnya untuk menahan dingin.

Layanan Baru Belum Selesaikan Masalah

Para penjaga loket kewalahan menghadapi gelombang pemudik yang tak henti-hentinya. Padahal tahun ini, pemudik bisa membeli karcis kereta lewat telepon atau internet. Namun seringnya, nomor layanan telepon sibuk. Sambungan internet kerap ambruk akibat ramainya pemakai. Bagi nona Zhang, yang seumur hidup tak pernah menggunakan komputer, harapan mendapatkan karcis kereta tampaknya tipis.

Bdt Chinesischer Schnellzug ist betriebsbereit
Foto: picture-alliance/ dpa

Perayaan Tahun Baru sangat penting bagi masyarakat Cina. Umumnya, pekerja migran berusaha mendapatkan waktu libur saat itu. Kadang ini merupakan satu-satunya kesempatan bagi mereka untuk menemui anak-anak yang mereka tinggalkan di kampung. Setidaknya setahun sekali, urbanisasi Cina menyebabkan pusing kepala bagi koordinator transportasi nasional.

Hu Yadong, wakil Menteri Urusan Kereta Api Cina mengatakan, "Kami sudah bekerja keras, tapi masalahnya memang tidak ada cukup karcis bagi semua pemudik. Kami belum menemukan solusi. Lalu ada masalah dengan sistim pemesanan elektronik, kami harus minta maaf kepada mereka.“

Jaringan Kereta Umum Terabaikan

Wanderarbeiter in Peking
Foto: Xiao Xu

Memang kekurangan karcis kereta itu bukan semata akibat banyaknya orang yang ingin mudik. Beberapa tahun terakhir, Cina telah membangun jaringan kereta api cepat yang bernilai miliaran. Namun harga tiketnya terlalu mahal bagi kebanyakan orang. Sementara jaringan kereta api yang biasa diabaikan. Hal ini jarang dibicarakan. Tampaknya, fokus masyarakat lebih pada bagaimana bisa pulang kampung.

Menurut statistik, di masa liburan Tahun Baru setiap orang Cina melakukan sedikitnya satu kali perjalanan pulang-pergi, kemana saja. Seluruhnya, terjadi sekitar 3 miliar perjalanan per tahun. Angka ini dua kali lipat angka perjalanan sepuluh tahun yang lalu, ketika Cina masih lebih agraris dan jumlah pekerja yang bermigrasi ke kota besar masih lebih sedikit. Jumlah perjalanan untuk Tahun Baru ini sudah memecah rekor, setidaknya hingga tahun depan.

Ruth Kirchner/Edith Koesoemawiria
Editor: Carissa Paramita