1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Temuan Planet Mirip Bumi

10 Januari 2013

Temuan planet pertama yang mirip dengan bumi di galaksi Bimasakti dulu dianggap sebagai sensasi. Kini teleskop ruang angkasa "Kepler" menemukan ratusan planet semacam itu. Apakah ada yang kondisinya sama seperti bumi?

https://p.dw.com/p/17Gix
Foto: NASA/ESA/D. Aguilar

Teleskop ruang angkasa "Kepler" merevolusi pengetahuan tentang planet di galaksi Bimasakti. Diperkirakan banyak sekali planet yang menyerupai bumi, hanya di galaksi kita ini saja.

"Pertanyaannya kini bukan, apakah kita akan menemukan planet layak huni seperti bumi, melainkan kapan kita akan menemukannya", kata peneliti "Kepler" Steve Howell dari pusat penelitian Ames milik NASA.

Dalam pertemuan tahunan perhimpunan astronomi Amerika di Long Beach di Kalifornia data yang diperoleh pemburu "Kepler". Teleskop ruang angkasa NASA mengitari bumi sejak 2009 dan telah menemukan lebih dari 2700 calon planet yang paling mirip dengan bumi. Ilmuwan AS melaporkan, satu dari dua bintang memiliki planet sebesar bumi. Namun, ini tidak berarti ada kehidupan di planet tersebut.

Melacak dengan Sabar

Dalam pencarian planet di sistem bintang yang jauh dari Tata Surya, atau juga disebut eksoplanet, "Kepler" secara rutin mengukur intensitas cahaya dari sekitar 150.000 bintang mirip matahari di rasi Cygnus.

Keppler melacak saat 'transit', yakni kondisi pada waktu sebuah planet melintasi sejajar dengan lintasan sebuah bintang, yang menyebabkan intensitas bintang tersebut meredup. Apa yang disebut gerhana mini bintang tersebut dapat diukur "Kepler". Karena pengolahan otomatis data tidak selalu dapat menemukan semua kandidat eksoplanet, pengamatan "Kepler" kemudian dianalisa oleh para relawan.

Tekeskop Kepler
Teleskop "Kepler" terus kumpulkan data di ruang angkasaFoto: AP

Lewat proyek komunitas semacam itu berhasil ditemukan sekitar 50 planet baru. Demikian menurut Universitas Yale. Termasuk diantaranya 15 kandidat yang berada di zona orbiter bintangnya, dimana suhunya diperkirakan cocok untuk memiliki air dalam bentuk cair. Air dalam bentuk cair, sesuai kondisi Bumi, dianggap sebagai persyaratan utama untuk adanya kehidupan.

Satu dari 15 planet kandidat tersebut, dengan nomor katalog PH2b, berukuran sebesar planet Yupiter dan telah dinyatakan sebagai planet. Namun, hingga kini tidak ada satupun eksoplanet yang memiliki tanda-tanda adanya kehidupan.

Pakar astronomi Ji Wang dari Universitas Yale menegaskan, tidak hanya planet yang bisa menjadi tempat bermukimnya kehidupan di luar angkasa. "Setiap satelit yang berada di orbiter planet baru seukuran Yupiter, juga bisa dihuni makhluk hidup."

VLZ/AS (dpa, afpe, rtre)