1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bayern München Benamkan Barcelona

Richard Connor24 April 2013

Bayern München menggempur Barcelona 4-0 pada leg pertama semifinal Liga Champions. Hasil ini membawa Bayern unggul atas klub raksasa Catalunya tersebut untuk mencapai final.

https://p.dw.com/p/18Lgn
Foto: Reuters

Bayern München Selasa (23/4) malam melangkah jauh menuju posisi di final Liga Champions usai menyarangkan serangkaian gol ke gawang Barcelona tanpa balas. "Kami telah bermain sepakbola secara luar biasa sepanjang musim. Laga hari ini menjadi contoh sempurna akan hal itu," tegas Jupp Heynckes, pelatih Bayern.

Sebuah laga yang tidak sesuai dengan titelnya sebagai pertempuran para raksasa. Barcelona tampak terkungkung dalam bayangan kebesaran tim mereka sendiri. Dua gol datang dari Thomas Müller, dengan Mario Gomez dan Arjen Robben turut berkontribusi dalam malam bersejarah di Allianz Arena.

Fans Bayern sebelumnya berharap bintang Barcelona Lionel Messi, baru pulih dari cedera lutut, tidak akan turun ke lapangan hijau. Namun, pemain asal Argentina itu mendapat izin main tak lama menjelang laga. Sayangnya Messi terlihat kurang fit dan tidak cekatan dalam memunculkan ide serangan bagi lini depan Barcelona.

Kekalahan Barcelona menjadi yang terparah di Eropa sejak menyerah 4-0 dari Dynamo Kiev tahun 1997
Kekalahan Barcelona menjadi yang terparah di Eropa sejak menyerah 4-0 dari Dynamo Kiev tahun 1997Foto: PIERRE-PHILIPPE MARCOU/AFP/Getty Images

Banyak kepemilikan, sedikit peluang

Meski laga dimulai dengan tingginya kepemilikan bola bagi tim tandang, mereka tidak tampak cukup meyakinkan sebagai kandidat pencetak gol pertama.

Memanfaatkan peluang menyerang dari sayap kanan, Bayern berhasil mengekspos Barca dalam sejumlah kesempatan - paling jelas terlihat saat Gerard Pique tampak melakukan handball terhadap tendangan jauh Philipp Lahm, sebuah pelanggaran yang tidak hanya sekali diabaikan sang kiper Victor Valdes.

Jadi tidak mengherankan saat Bayern lebih dulu unggul pada menit ke-25. Tendangan Arjen Robben disambut sundulan menyilang dari pemain asal Brasil, Dante, sebelum Thomas Müller memberikan sentuhan terakhir.

Blaugrana masih mempertahankan kepemilikan bola, meski perlahan berkurang. Serangan berbahaya datang dari mereka saat Pedro menaruh bola di depan gawang seraya Messi berusaha menjemput bola. Dante berhasil menghentikan serangan.

Sementara, Robben terus menjadi duri bagi sisi Barcelona, berkali-kali mengancam untuk mengekspos kelemahan skuad tandang.

Kalau Barcelona berpikir permainan di awal babak kedua dapat menguntungkan mereka, Xavi Hernandez dan kawan-kawan harus bersiap untuk kecewa. Bayern terus menekan, dan pada menit ke-49, mereka memperbesar keunggulan dengan memanfaatkan tendangan pojok.

Hanya 3 tim yang mampu bangkit dari kekalahan 4 gol dalam sejarah kompetisi Eropa
Hanya 3 tim yang mampu bangkit dari kekalahan 4 gol dalam sejarah kompetisi EropaFoto: PIERRE-PHILIPPE MARCOU/AFP/Getty Images

Langkanya kilasan inspirasi

Dengan Messi tidak bermain prima, respon Barcelona bisa dibilang mengecewakan. Meski ada kilasan inspirasi yang tergolong langka saat Pedro lagi-lagi meloloskan umpan.

Pemikiran bahwa Bayern akan memilih untuk bermain bertahan, tampaknya - dengan Luiz Gustavo menggantikan Gomez dan Barcelona mulai bergerak maju - tidak terbukti benar ketika tim dengan julukan FC Hollywood ini menyarangkan gol ketiga.

Dalam upaya serangan balas pada menit ke-73, Robben melewati Jordi Alba untuk mencetak gol dari sudut sempit. Walau harus diakui, pemain tim nasional Spanyol tersebut tak dapat lagi menjaga Robben setelah secara terang-terangan didorong oleh Müller.

Penutup hidangan bagi Bayern tiba pada menit ke-82. Kembali Müller memanfaatkan umpan rekan satu timnya dan keluar sebagai pahlawan Bayern.

Berakhir sudah malam penuh penderitaan bagi Barcelona, yang harus memanjat gunung untuk mencapai final bulan depan di stadion Wembley. "Kami tahu situasinya sulit. Tapi sebagai Barcelona, kami harus bersaing pada leg kedua dan berusaha untuk menang. Kami akan memberikan segalanya," tandas asisten pelatih Barcelona, Jordi Roura.