1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penyerang Istana Presiden Afghanistan Tewas

25 Juni 2013

Pusat kota Kabul jadi ajang pertempuran. Anggota Taliban menyerang kompleks Istana Presiden dan sebuah kantor dinas rahasia CIA. Empat penyerang ditembak mati.

https://p.dw.com/p/18vZ4
Afghan security forces arrive to the site of an insurgent attack in Kabul June 25, 2013.
Kabul Taliban Angriff , 25.06.2013Foto: Reuters

Serangan terjadi pada pagi hari di jalan masuk, dekat Kementerian Pertahanan, kata seorang jurubicara Kepolisian Afghanistan. Setelah itu terjadi tembak-menembak selama 90 menit. Semua penyerang ditembak mati, demikian keterangan Kepala Kepolisian Kabul.

"Empat penyerang bermobil dengan tanda pengenal palsu berhasil diidentifikasi oleh aparat keamanan. Mereka ditembak mati sebelum sampai ke tujuannya".

Menurut laporan media, para penyerang menggunakan tanda pengenal NATO yang palsu. Mereka menyerang pintu masuk istana kepresidenan di pusat kota Kabul. Sebuah hotel dekat tempat itu, yang diketahui digunakan oleh dinas rahasia AS, CIA, juga diserang.

Kantor berita AFP melaporkan, serangan dilakukan dengan dua mobil yang memakai tanda pengenal NATO dan mencoba melewati pos penjagaan di pintu Istana Kepresidenan pada pagi hari sekitar pukul 6.30. "Mobil pertama sudah berhasil lewat, tapi ketika memeriksa mobil kedua, penjaga mulai curiga dan mencoba menghentikannya", kata Mohammad Daud Amin, Deputi Kepala Kepolisian Kabul.

Setelah itu terjadi tembak menembak dan mobil yang membawa bom meledak setelah para penyerang melompat ke luar mobil. Menurut para penjaga, penyerang memakai seragam militer. Mobil mereka dilengkapi dengan antena radio seperti mobil-mobil NATO. Tapi para penyerang tidak berhasil mendekati Istana Presiden.

Taliban Mengaku Bertanggung Jawab

Pihak Taliban mengaku telah melakukan serangan itu. "Sekelompok penyerang menyerbu kantor CIA sebagai target utama, dan juga istana kepresidenan dan kementerian pertahanan di dekatnya," kata jurubicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada kantor berita AFP.

Presiden Karsai berada di istana ketika serangan itu terjadi, namun ia tidak berada dalam bahaya. Penjagaan keamanan di selutuh bagian kota Kabul kini ditingkatkan. Semua jalan menuju Istana Kepresidenan memang sebelumnya dijaga ketat. Ada beberapa lingkaran keamanan dengan pos-pos pemeriksaan di sekitar kompleks istana.

Serangan Taliban yang terakhir di Kabul terjadi 11 Juni lalu, ketika sebuah bom mobil bunuh diri meledak di depan Mahkamah Agung dan menewaskan sedikitnya 15 warga sipil. Situasi keamanan saat ini berada sepenuhnya di bawah tanggung jawab aparat Afghanistan setelah pasukan internasional ISAF menyerahkan mandatnya minggu yang lalu.

Serangan hari ini terjadi ketika utusan khusus AS James Dobbins sedang berkunjung ke Afghanistan. Pemerintah AS dan Afghanistan sempat bersilang pendapat soal perundingan dengan Taliban yang membuka kantor perwakilan baru di Doha, Qatar.

Perundingan Dengan Taliban di Doha

Presiden Karsai menolak mengirim perwakilan untuk perundingan di Doha. Namun desakan makin kuat agar dilakukan perundingan gencatan senjata atau perundingan perdamaian sebelum semua pasukan asing meninggalkan Afghanistan.

Saat ini ada sekitar 100.000 pasukan asing di Afghanistan, diantaranya 68.000 tentara Amerika Serikat. Mereka dijadwalkan akan meninggalkan Afghanistan tahun 2014. Hanya sedikit pasukan asing yang akan tetap ditempatkan di negara itu untuk pelatihan dan pendidikan militer.

Utusan AS untuk Afghanistan James Dobbins mengatakan, ia masih menunggu untuk mendengarkan kesediaan kelompok militan melakukan perundingan setelah Taliban meresmikan kantor perwakilannya di Qatar.

hp/ab (afp, rtr)