1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kucing Diselamatkan Transfusi Darah Anjing

24 Agustus 2013

Seekor kucing di Selandia Baru yang mengalami pendarahan dalam, kembali sehat setelah mendapat transfusi darah dari seekor anjing labrador.

https://p.dw.com/p/19VF2
51437151 - kitten abuses a puppy. isolated on white © Ermolaev Alexandr
Katze und HundFoto: Ermolaev Alexandr/Fotolia

Kucing non-ras Rory yang berumur 7 tahun dilaporkan berada dalam kondisi stabil setelah menerima transfusi darah yang hampir tidak pernah dilakukan sebelumnya.

Pemiliknya, Kim Edwards, melarikan Rory ke dokter hewan setelah melihat kucingnya seperti sedang kesakitan. Setelah memeriksa kucing, diagnosa dokter adalah Rory meminum racun tikus dan harus segera mendapat transfusi darah untuk bisa selamat.

Saat itu laboratorium darah sudah tutup dan tidak mungkin untuk mengetahui tipe darah kucing tersebut. Dokter Kate Heller yang menangani Rory mengatakan kepada harian New Zealand Herald, tipe darah kucing yang salah bisa berdampak mematikan bagi Rory.

Transfusi Darurat

Alternatifnya adalah transfusi dengan darah anjing. Ada kemungkinan sistem kekebalan kucing tidak langsung menolak darah asing tersebut. Setidaknya cukup untuk mempertahankan Rory dalam keadaan hidup, hingga ditemukan donor darah kucing yang sesuai.

Edwards bercerita, "Kami diberi tahu, kemungkinan besar tubuh Rory akan menolak darah tersebut. Tapi kami punya waktu lima hari hingga tubuh kucing bereaksi. Jadi waktu untuk mencari donor masih ada."

Seekor anjing milik teman Edwards, labrador hitam bernama Maci didatangkan ke rumah sakit untuk memberikan darahnya. Dokter Heller menjelaskan, transfusi darah antar spesies tidak disarankan, karena tipe darah yang salah bisa mengakibatkan komplikasi serius.

Tim dokter hewan yang menangani kucing Rory, saat itu tidak memiliki pilihan lain. Mereka mengambil resiko tersebut untuk bisa memperpanjang masa hidup Rory. Satu jam setelah transfusi, Rory tampak sehat dan sudah bisa makan.

Tidak Disarankan

Transfusi antar spesies, seperti kasus ini dimana anjing memberi darahnya kepada kucing, hanya baru berhasil dilakukan beberapa kali saja. Menurut para pakar hewan, kucing tidak memiliki antibodi yang menolak darah anjing, sehingga transfusi bisa memberi waktu cukup bagi kucing untuk meregenerasi sel darah merahnya sendiri.

Namun, transfusi hanya bisa dilakukan satu kali. Dosis kedua dari darah anjing akan mematikan seekor kucing dengan seketika.

vlz/hp (dpa, ap)