1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Senjata Bagi Korea Utara

Gabriel Dominguez3 September 2013

Perangkat militer yang ditemukan dalam kapal Korut di Panama memang melanggar sanksi PBB.

https://p.dw.com/p/19adF
Foto: Reuters

Dalam kapalkargo Korea Utara, "Chong Con Gang", Juli lalu, tim petugas Panama menemukan selundupan perangkat militer di bawah tumpukan karung gula. Kapal yang melepas jangkar di Kuba itu membawa 240 ton senjata tua Rusia, yang menurut Havanna, hanya akan di perbaiki di Korea Utara.

Temuan Kontradiktif

Kini diketahui, bahwa deklarasi muatan kapal itu palsu. Setelah meneliti laporan dari Panama dan PBB, para pakar menemukan sejumlah kontradiksi lainnya. Muatan kapal itu jauh lebih besar, daripada yang diduga sebelumnya. Begitu dilaporkan situs "38 North" yang dipublikasikan Universitas Johns Hopkins di Maryland.

Panama Kanal Schiff aus Nordkorea 16.07.2013
Foto: Reuters

"Laporan-laporan awal itu menyesatkan. Kenyataannya ada 25 peti kemas plus enam kendaraan militer ", begitu menurut laporan itu. Muatan kapal itu termasuk senjata kecil, munisi artileri, generator, baterei dan alat pemantau dalam gelap. Selain itu ada panser penangkal rudal dan peralatan artileri konvensional yang realtif baru, bahkan sebagian masih dalam bungkusan orisinal.

"Barang-barang ini jelas bukan untuk direparasi di Korea Utara dan sesudahnya dikembalikan ke Kuba. Melainkan pasokan bagi Korea Utara untuk digunakan", ungkap Hugh Griffiths, pakar perdagangan senjata global di Institut Perdamaian Stockholm, SIPRI.

Pandangan ini didukung oleh hasil penelitian yang jelas, demikian tegas para analis "38 North", yang juga menyebutkan ditemukannya bagian-bagian dari jet tempur MiG 21.

Nordkorea Missile Tests
Ujicoba rudal di Korea UtaraFoto: picture-alliance/dpa

Menurut SIPRI, Korea Utara telah beberapa kali berusaha menyelundupkan pesawat tempur MiG atau motornya. SIPRI mencatat 3 kasus penyelundupan. Meskipun MiG 21 bukan perangkat mutakhir, menurut para pakar SIPRI, pesawat tempur itu masih terhitung sangat cepat.

Melanggar Sanksi PBB

Berdasarkan temuan-temuan ini, sebuah evaluasi PBB berkonklusi bahwa sanksi-sanksi PBB telah dilanggar. Laporan yang belum dipublikasikan ini membenarkan tindakan petugas-petugas Panama yang menyita dan mengamankan kapal tersebut. Begitu Kementrian Keamanan Panama. Laporan itu juga mengkonfirmasi dugaan para petugas, yang menemukan peralatan perang itu.

Sanksi yang lahir dari sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB itu, merupakan reaksi terhadap program nuklir Korea Utara. Sanksi itu membatasi perdagangan senjata dengan Korea Utara. Negara-negara transit berhak menggeledah kapal muatan yang menuju dan meninggalkan Korea Utara.