1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Reaktor Nuklir Ramah Lingkungan

Fabian Schmidt11 September 2013

Sekelompok fisikawan nuklir di Berlin mengklaim dapat mengurangi rentang hidup limbah nuklir dari 100.000 tahun menjadi 300 tahun. Tapi apa ini berarti nuklir bisa menjadi ramah lingkungan?

https://p.dw.com/p/19fU9
Foto: picture-alliance/dpa

Reaktor cairan ganda masih menjadi proposal saat ini, namun bisa menjadi cara untuk mengatasi masalah terbesar terkait produksi energi nuklir.

Sampah radioaktif dari pembangkit tenaga nuklir umumnya disimpan di bawah tanah. Di Jerman, kerap ditimbun dalam pertambangan garam batu yang terbengkalai. Barel kuning terang yang berisi sampah radioaktif kemudian mengeluarkan radiasi selama 100.000 tahun.

Reaktor cairan ganda menurut kelompok periset yang mengembangkannya dapat menurunkan angka tersebut menjadi antara 300 hingga 600 tahun.

Radioaktif tingkat tinggi

Kuncinya adalah menukar batang bahan bakar nuklir dengan campuran garam. Cairan garam dengan inti atom berat - plutonium klorida atau uranium klorida sebagai contoh yang digunakan ahli fisika nuklir dalam proyek ini - akan mengalir dalam lingkaran secara kontinyu. Usai terbakar dalam inti reaktor dan menghasilkan energi, cairan kemudian dialirkan melalui instalasi radionuklida baru yang tahan lama. Lalu dikirim kembali melalui inti reaktor untuk produksi energi putaran kedua.

Komponen yang terbakar itu tergolong radioaktif dan harus disimpan dalam lokasi yang aman. Setelah 300 hingga 600 tahun, baru dapat didaur ulang sebagai logam berharga, sedangkan nuklida yang tidak terpakai dikembalikan ke reaktor.

Timbal cair akan digunakan oleh reaktor cairan ganda sebagai agen pendingin
Timbal cair akan digunakan oleh reaktor cairan ganda sebagai agen pendinginFoto: KIT

Meski limbah nuklir yang dihasilkan reaktor cairan ganda memiliki rentang hidup yang jauh lebih pendek, materi-materinya akan mengeluarkan radiasi yang lebih intensif pada periode tersebut.

"Seperti baterai," kata Götz Ruprecht, salah seorang fisikawan nuklir yang terlibat. "Antara menggunakan sedikit tenaga untuk waktu yang lama, atau memakai banyak energi untuk waktu yang lebih singkat."

Umumnya bukan 'Made in Germany'

Namun bagi penyelenggara penghargaan GreenTec di Berlin, ikut sertanya proyek reaktor cairan ganda menjadi suatu keanehan. Proyek ini dinominasikan berkat voting publik internet. Penyelenggara GreenTec berusaha mencoret proyek dari daftar, tapi keputusan mereka ditentang pengadilan Berlin. Menurut penyelenggara, proyek ini tidak memenuhi target kemajuan baru dalam teknologi hijau yang meningkatkan 'kesadaran serta komitmen ekologis dan ekonomis.'

Limbah radioaktif didinginkan dari 400 hingga 200 derajat Celsius dalam fasilitas penyimpanan sebelum dikubur di bawah tanah
Limbah radioaktif didinginkan dari 400 hingga 200 derajat Celsius dalam fasilitas penyimpanan sebelum dikubur di bawah tanahFoto: GNS Gesellschaft für Nuklear-Service mbH

Meski teknologi tim Ruprecht tidak akan digunakan di Jerman, Institut Fisika Nuklir Padat di Berlin tengah berdiskusi dengan institusi lain di berbagai penjuru dunia untuk mengembangkan teknologi ini. Sejumlah institut Kanada yang bekerjasama dengan perusahaan energi negara itu menunjukkan ketertarikan terhadap teknologi tersebut.

"Kami mencoba mencari investor dan jelas tidak mudah karena yang dibicarakan di sini investasi bernilai miliaran Euro," jelas Ruprecht.

Ia memperkirakan prototipe yang berfungsi sudah akan tersedia dalam waktu 10 tahun.