1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hanya Sedikit Pengungsi Suriah di Eropa

Christoph Hasselbach13 September 2013

Politisi Eropa menyatakan kaget dengan aksi kekerasan dan kekejaman dalam perang Suriah. Tapi belum banyak negara Eropa yang mau menerima pengungsi dari Suriah.

https://p.dw.com/p/19gyi
Kamp penampungan pengungsi asal Suriah di Yordania
Kamp penampungan pengungsi asal Suriah di YordaniaFoto: DW

Lebih dua juta warga Suriah harus mengungsi ke luar negeri. Kebanyakan pengungsi ditampung di Turki, Libanon, Yordania dan Irak. Pengungsi yang ditampung di Uni Eropa hanya sedikit. Melalui program khusus PBB, Eropa menerima sekitar 10.000 pengungsi. Ini jumlah yang sangat kecil jika dibandingkan dengan dua juta pengungsi Suriah yang harus ditampung oleh negara-negara tetangganya.

Jerman bersedia menerima 5000 pengungsi Suriah dalam rangka program khusus PBB. Selain itu, sudah ada 15.000 pengungsi asal Suriah di Jerman yang sedang mengajukan permohonan suaka politik. Swedia juga punya politik yang cukup terbuka. Di sini, warga Suriah bisa mendapat ijin tinggal tidak terbatas.

Tapi kebanyakan negara Uni Eropa tidak mau menerima pengungsi Suriah. Mereka lebih senang memberi bantuan dana untuk bantuan pengungsi. Uni Eropa sudah menyalurkan dana sekitar 1,5 milyar Euro untuk membantu pelarian perang dari Suriah.

Bisa menerima lebih banyak pengungsi

Masalah pengungsi jadi diskusi yang kontroversial di Parlemen Eropa. Anggota parlemen Eropa Nadja Hirsch dari Fraksi Liberal mengusulkan agar Eropa punya program khusus untuk membantu pengungsi Suriah.

Sekarang ada 10 negara Eropa yang menerima 90 persen pemohon suaka asal Suriah. Seharusnya, negara-negara lain juga ikut dalam program ini, sesuai dengan kekuatan ekonomi dan jumlah penduduknya, kata Hirsch kepada Deutsche Welle. Ia mengaku kecewa dengan Perancis dan Inggris, yang masing-masing hanya bersedia menerima 2000 pengungsi. Menurut Hirsch, kedua negara besar ini seharusnya bisa menampung jauh lebih banyak pelarian perang. Jerman juga bisa menerima lebih banyak pengungsi.

Tapi anggota parlemen Eropa dari kubu konservatif , Monika Hohlmeier, berpendapat lain. "Kita tidak akan bisa menghentikan perang saudara yang brutal di negara sebesar Suriah dengan menampung lebih banyak pengungsi. Ini tidak mungkin." Tapi Hohlmeier setuju kalau Jerman menerima lebih banyak pengungsi.

Bukan tema populer

Monika Hohlmeier menerangkan, beberapa negara Eropa punya inisiatif sendiri menerima pengungsi. "Inggris melakukan itu, juga Jerman dan Swedia." Tapi negara lain seperti Italia dan Yunani masih mengalami kesulitan ekonomi dan sudah menampung banyak pengungsi dari Afrika. Jadi mereka tidak bisa dipaksa menerima pengungsi asal Suriah.

Nadja Hirsch mengakui, bagi para politisi soal pengungsi bukan tema populer. "Memang benar, politisi di Eropa tidak begitu senang membahas soal pengungsi. Karena tema ini tidak menarik bagi pemilih di dalam negeri."

Penolakan masyarakat di beberapa negara cukup besar. Ada beberapa partai nasionalis yang mencoba memanfaatkan isu ini untuk menyulut protes di dalam negeri. Misalnya Partai Front Nasional di Perancis, "UK Independence Party" di Inggris atau "Jobbik" di Hungaria.

Tapi Monika Hohlmeier membantah tuduhan bahwa Eropa menolak pengungsi. "Lihat Swedia, Denmark, atau Jerman. Setiap tahun mereka menerima banyak pengungsi." Nadja Hirsch juga tidak ingin membangkitkan kesan, bahwa setiap warga Suriah bisa datang begitu saja ke Eropa. Ia percaya, sebagian besar pengungsi Suriah ingin kembali ke negaranya, jika situasi di negaranya tenang dan damai.