1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Badai Paling Berbahaya di Bumi Menuju Filipina

7 November 2013

Filipina siap siaga menyambut topan Haiyan yang diperkirakan bakal datang Jumat (8/11) – topan super yang merupakan badai paling berbahaya di muka bumi.

https://p.dw.com/p/1ADbp
Foto: Reuters/NOAA

Topan Haiyan diperkirakan datang Jumat waktu setempat diantara kepulauan tengah Samar dan Leyte.

Dengan kecepatan angin pusat 215 km/jam dan hembusan yang bisa mencapai 250 km/ jam, topan ini masuk kategori lima – yang paling parah, bergerak ke barat-barat laut dengan kecepatan 33 km/jam di atas Samudera Pasifik.

Presiden Benigno Aquino menghimbau warga untuk pindah dari wilayah berbahaya. ”Saya menyerukan kepada masyarakat untuk bekerja secara tim dan bekerjasama,” kata dia melalui siaran televisi dan radio nasional.

Siap siaga

Aquino mengatakan, di seratus daerah pesisir yang menghadapi ancaman gelombang besar badai yang membawa ombak yang tingginya bisa mencapai lima hingga enam meter – para pejabatnya telah diperintahkan untuk berusaha membatasi dampak kerusakan dan ancaman kehilangan nyawa.

Ribuan warga telah dipindahkan dari garis pantai, bantaran sungai dan lereng gunung ke tempat-tempat yang lebih aman, sementara berbagai kendaraan militer disiagakan.

Angin kencang dan hujan deras akan menerjang berbagai wilayah yang dilewati oleh badai, dimana badan cuaca milik pemerintah menaikkan tingkat kewaspadaan di lebih dari dua puluh lokasi yang terletak di bagian tengah Filipina.

Para penjaga pantai menghentikan operasi ferry, memerintahkan penghentian aktivitas memancing dan memperingatkan kapal nelayan di laut untuk mencari perlindungan atau kembali ke pelabuhan. Maskapai penerbangan Cebu Pacific mengumumkan penundaan lebih dari seratus penerbangan lokal.

Rumah sakit disiagakan, dengan sekolah-sekolah dan sejumlah perkantoran ditutup dan listrik serta jalur komunikasi dimatikan untuk keselamatan.

Para pejabat menggunakan pengeras suara untuk mendesak penduduk di pesisir dan desa-desa di dataran tinggi untuk pindah ke daerah yang lebih aman, sementara pohon-pohon ditebang dan kapal-kapal ditarik ke pantai.

Biro cuaca milik pemerintah menaikkan kesiagaan ke level 4 di pulau Samar dan Leyte. Para pejabat di lebih dari 12 provinsi juga mulai menimbun makanan, air dan persediaan bantuan.

Langganan topan

Diperkirakan 10 juta orang menghadapi ancaman gangguan Topan Haiyan. Berbagai badan bantuan dunia telah mendekat untuk bersiap melaksanakan operasi untuk mengatasi badai.

“Dampak kemanusiaan dari ancaman Topan Haiyan adalah luar biasa besar, tidak hanya di daerah yang langsung dilewati, tapi juga di pulau-pulau terdekat seperti Bohol,“ kata Patrick Fuller dari International Federation of Red cross and Red Crescent Societies.

Secara khusus yang rentan, tambah dia, adalah ribuan orang yang tinggal di tempat penampungan sementara di Bohol, yang beberapa waktu lalu menjadi korban gempa 7,2 skala richter yang menewaskan lebih dari 200 orang dan mengakibatkan ribuan orang mengungsi.

Rata-rata 20 angin topan menghantam Filipina setiap tahun. Pada 2011, topan Washi menewaskan 1.200 orang, memaksa 300.000 orang mengungsi dan merusak lebih dari 10.000 rumah.

September lalu, topan lain yang masuk kategori-5, yakni topan Usagi, dengan angin pusat berkecepatan 205 km/jam dan hembusan 240 km/jam, menghantam kepulauan Batanes di bagian utara sebelum menyebabkan kerusakan di Cina bagian selatan.

Bopha, adalah badai terparah tahun lalu, yang meratakan tiga kota pesisir di kepulauan selatan Mindanao, membunuh 1.100 orang dan menciptakan kerusakan yang diperkirakan bernilai lebih dari 1 milyar dollar.

ab/hp (afp,ap,dpa)