1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penghormatan Dunia Bagi Nelson Mandela

6 Desember 2013

Dunia berkabung. Para tokoh, mulai dari pemimpin negara, pemuka agama hingga olahragawan, menyampaikan duka mendalam atas kepergian Nelson Mandela.

https://p.dw.com/p/1AU4F
Foto: Reuters/Mark Wessels

"Nelson Mandela dengan teladan yang cemerlang serta pesan politik terakhirnya untuk menghindari aksi kekerasan dan segala bentuk rasisme, akan tetap menjadi inspirasi untuk umat manusia di seluruh dunia. Jerman ikut berduka cita bersama rakyat Afrika Selatan,“ Kanselir Jerman, Angela Merkel.

“Negarawan besar. Mandela adalah personifikasi bagi rekonsiliasi, perdamaian dan keadilan,“ Joachim Gauck, Presiden Jerman.

“Ia telah mencapai lebih dari yang bisa diharapkan dari manusia manapun,” Barack Obama, Presiden Amerika Serikat.

“Bangsa kami kehilangan putra terbaiknya. Rakyat kami kehilangan ayah mereka,“ Jacob Zuma, Presiden Afrika Selatan.

“Saya percaya bahwa teladannya masih dan akan terus hidup untuk menginspirasi semua orang Afrika Selatan untuk mencapai visinya tentang non rasialisme, keadilan, martabat manusia, dan kesetaraan untuk semua,“ F.W. de Klerk, bekas presiden Afrika Selatan.

“Sebuah cahaya besar telah meninggalkan dunia,” David Cameron, Perdana Menteri Inggris.

“Ia membuat kita semua faham bahwa tak seorangpun yang bisa dihukum karena warna kulit, atau keadaan ketika dia lahir. Ia juga membuat kita faham bahwa kita bisa mengubah dunia,“ Aung San Suu Kyi, simbol demokrasi Myanmar dan peraih Nobel Perdamaian.

“Seorang raksasa diantara umat manusia telah pergi. India kehilangan sama besarnya dengan Afrika selatan. Ia adalah seorang penganut Gandhi sejati,“ Manmohan Singh, Perdana Menteri India.

“Dengan upaya yang gigih dan luar biasa, ia memimpin rakyat Afrika Selatan untuk sukses dalam perjuangan melawan apartheid, membuat kontribusi bersejarah bagi kelahiran dan perkembangan Afrika Selatan yang baru,” Xi Jinping, Presiden Republik Rakyat Cina.

“Nelason Mandela adalah raksasa keadilan dan inspirasi kemanusiaan yang rendah hati,” Ban Ki-moon, Sekretaris Jenderal PBB.

“Ia akan dikenang sebagai bapak Afrika Selatan yang baru,” Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel.

“Rakyat Palestina tidak akan pernah melupakan pernyataannya yang bersejarah bahwa revolusi Afrika Selatan tidak akan bisa mencapai tujuannya selama rakyat Palestina tidak merdeka,“ Mahmud Abbas, Presiden Palestina.

“Ia adalah seorang pemersatu sejak ia berjalan keluar dari penjara. Ia mengajarkan kepada kami bagaimana bersatu dan percaya kepada diri sendiri,“ Desmond Tutu, Uskup Agung.

“Penghormatan terbaik yang bisa kita berikan kepada dia adalah dengan melakukan apapun yang kita bisa untuk berkontribusi menghormati kesamaan kemanusiaan dan bekerja bagi perdamaian dan rekonsiliasi sebagaimana yang ia lakukan,“ Dalai Lama, Pemimpin Spiritual Tibet di pengasingan.

“Ia mengajarkan kepada kita tentang pengampunan dalam skala terbesar. Ia terlahir dengan jiwa bebas, ditakdirkan untuk melambung di atas pelangi. Hari ini rohnya terbang menuju surga. Ia kini selamanya bebas,“ Muhammad Ali, legenda tinju dunia.

“Kita telah kehilangan seorang gentleman sejati dan seorang manusia yang berani. Adalah sebuah kehormatan bisa mengenal seorang laki-laki yang memiliki cinta yang tulus kepada begitu banyak orang,“ David Beckham, pesepakbola terkenal dan bekas kapten tim nasional Inggris.

“Ia adalah pahlawanku, sahabatku,” Pele, legenda sepakbola dunia dari Brasil.

“Tanpa Mandela, akankah Afrika mengalami dekade terbaik pertumbuhan dan pengurangan kemiskinan?“ Bono, penyanyi terkenal dari kelompok U2.

“Hari ini dunia kehilangan salah satu raksasa sejati dari abad yang lalu,“ Morgan Freeman, aktor terkenal yang berperan sebagai Mandela dalam film “Invictus“.

“Ia begitu fasih dan berkelas,“ Larry King, bekas host acara televisi terkenal di CNN.

“Kasih dan karunianya telah mengubah dunia,“ Bill Gates, pendiri Microsoft.

“Dunia telah kehilangan seorang manusia yang mambawa pelangi kemungkinan bagi sebuah negeri yang tadinya tersekat-sekat dalam hitam dan putih,” Jim Yong Kim, Presiden Bank Dunia.

ab/hp (afp,rtr,ap)