1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PBB Serukan Bantuan Lebih bagi Krisis Kemanusiaan

3 Januari 2014

PBB mengatakan tahun 2014 tak akan jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Krisis kemanusiaan yang parah telah membuat PBB kewalahan memberikan bantuan kemanusiaan.

https://p.dw.com/p/1Akqh
Foto: Emmanuel Dunand/AFP/Getty Images

Valerie Amos, kepala urusan kemanusiaan dan koordinator bantuan darurat PBB, memperingatkan akan adanya krisis kemanusiaan global tahun 2014. Karena itu, ia menyerukan kepada negara-negara donor untuk meningkatkan dana bantuan.

Valerie Amos hari Kamis (02/01/14) mengatakan, tahun 2014 jutaan orang akan berada dalam kesulitan besar akibat adanya konflik dan bencana alam. “Tahun 2013 merupakan tes nyata terhadap sistem kemanusiaan global dan tak ada indikasi akan adanya perubahan di tahun 2014,“ kata Amos di New York.

PBB butuh dana lebih

Ia mengatakan konflik di Suriah yang berlangsung hampir tiga tahun serta topan Haiyan Filipina telah membuat jutaan orang berada dalam kondisi darurat dan sangat membutuhkan bantuan. Selain itu, meningkatnya jumlah pertikaian yang terjadi di Sudan Selatan dan Republik Afrika Tengah telah mengharuskan PBB untuk memiliki kapasitas yang cukup agar bisa memberi bantuan selama setahun penuh, tambahnya.

“Jelas bahwa PBB dan para partnernya akan lebih dibutuhkan dari sebelumnya,“ ujar Amos. Kepada para pendonor internasional, ia menyerukan agar mereka bisa memberikan dana bantuan tambahan sepanjang tahun 2014.

Di Filipina saja 14 juta orang masih terus bergantung pada bantuan untuk bisa bertahan hidup akibat bencana topan Haiyan yang terjadi November lalu. Sementara itu, sekitar 100.000 orang diperkirakan telah terbunuh di Suriah semenjak konflik pecah di bawah rezim Presiden Bashar al-Assad awal Maret tahun 2011 silam.

Akibat konflik ini, sekitar 6,5 juta orang terlantar dan lebih dari 2,3 juta orang terpaksa mengungsi ke negara-negara lain, serta jutaan lainnya dilaporkan berada dalam kondisi sangat membutuhkan pangan, perlindungan dan jaminan kesehatan.

“Kita terus menekankan pentingnya solusi politik terhadap konflik-konflik tersebut. Setiap hari yang berlalu membuat situasi semakin memburuk,“ ucap Amos.

Akhir bulan lalu PBB mengajukan permohonan sumbangan bantuan yang hingga kini jumlahnya paling besar. PPB meminta negara-negara donor untuk bisa menyediakan dana sebesar 12,9 juta Dollar sepanjang tahun 2014 agar lembaga-lembaga bantuan bisa memberikan bantuan kepada 52 juta orang di 17 negara di mana separuh dari jumlah total uang tersebut akan diberikan pada Suriah.

UN Hauptquartier New York Gebäude
Markas PBB di New YorkFoto: imago/imagebroker

Banyak negara jadi tanggungan PBB

Amos juga memasukkan Sudan Selatan ke dalam daftar negara yang akan mendapat bantuan dari PBB menyusul laporan adanya dugaan pelanggaran HAM keras. Kekerasan etnis antara pasukan pemerintah dan pendukung mantan wakil presiden Riek Machar yang sedang buron pecah dua minggu lalu.

Ia mengatakan lembaga-lembaga bantuan PBB harus memberi bantuan kepada 194.000 orang yang terusir dari rumah, serta 57.000 orang lainnya yang meminta perlindungan kepada PBB.

“Organisasi-organisasi bantuan butuh akses untuk bisa menjangkau masyarakat yang sedang dilanda bencana agar bisa memberikan bantuan perlindungan, bantuan kesehatan dan air bersih. Hidup orang-orang ini bergantung pada hal-hal ini,“ katanya.

Kekerasan juga menyebar di Republik Afrika Tengah di mana sekitar 800.000 orang terlantar termasuk 500.000 orang diantaranya yang terancam kelaparan pada tahun 2014.

Amos menambahkan, para pekerja pemberi bantuan juga harus berjuang untuk bisa menghadapi kurang tersedianya pangan yang meluas di mana lebih dari 6,3 juta orang secara global tak punya akses permanen terhadap makanan.

Amos juga memasukkan Somalia dan Mali sebagai fokus khusus. Ketidakstabilan dan ketidakamanan politik yang terjadi di dua negara ini telah mengakibatkan 3,2 juta orang sangat membutuhkan bantuan. Selain negara-negara ini, Amos juga menyebutkan Afghanistan, Myanmar, Haiti dan Republik Demokratik Kongo sebagai negara-negara yang juga membutuhkan bantuan.

asb/cp (afp,dpa)