1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi Thailand Bentrok dengan Demonstran

18 Februari 2014

Seorang polisi Thailand tewas ditembak dalam bentrokan dengan para demonstran – saat pasukan keamanan berusaha merebut kembali kantor pemerintahan yang diduduki oposisi.

https://p.dw.com/p/1BAnD
Foto: Reuters

Suara tembakan dan ledakan mengejutkan wilayah yang terkenal bersejarah dan dekat dengan dari lokasi wisata utama, setelah polisi anti huru hara yang memakai helm, perisai dan bersenjatakan tongkat bergerak untuk membubarkan lokasi demonstrasi.

“Seorang polisi ditembak mati dan empat lainnya terluka,” kata Letnan Jenderal Polisi Prawut Thavornsiri sambil menambahkan bahwa seorang korban mengalami luka serius akibat terkena pecahan ledakan.

Total 44 orang terluka, menurut pusat perawatan darurat Erawan.

Para demonstran menolak perimintaan polisi untuk meninggalkan lokasi di sekitar kantor Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, dalam waktu satu jam, sehari setelah mereka menuangkan ember-ember berisi semen ke dinding karung pasir di depan sebuah gerbang kompleks perkantoran tersebut.

Sekitar 100 demonstran oposisi ditangkap di sejumlah lokasi berbeda di kompleks kementerian energi di Bangkok atas tuduhan melanggar aturan terkait keadaan darurat, kata kepala Dewan Keamanan Nasional Paradorn Pattanatabut.

Inilah untuk pertama kalinya begitu banyak demonstran ditangkap sejak demo besar-besaran yang bertujuan menggulingkan Yingluck yang dimulai sejak tiga bulan lalu.

Cemas atas masa depan kerajaan

Dua belas orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam kekerasan politik terkait demonstrasi terakhir, akibat rangkaian ledakan granat dan mendorong penembakan olah pelaku tak dikenal.

Pemerintah Yingluck menggelar pemilihan umum yang dipercepat 2 Februari lalu dalam usaha meredakan ketegangan, tapi kelompok opososisi memboikot, dan mengatakan bahwa itu tidak akan mengakhiri krisis politik di negara kerajaan tersebut.

Musuh politik Yingluck mengatakan bahwa ia hanyalah boneka kakaknya Thaksin, seorang konglomerat yang menjadi politisi dan perdana menteri yang pada 2008 terpaksa meninggalkan negara itu untuk menghindari penjara atas tuduhan korupsi.

Partai pro-Thaksin telah menang di kotak suara selama lebih dari satu dekade, berkat dukungan kuat dari setengah warga kerajaan yang tinggal di bagian utara, yang sebagian besar adalah masyarakat miskin yang berada di perkampungan.

Tapi banyak warga di bagian selatan dan Bangkok menuduh Thaksin dan saudara perempuannya yakni Yingluck menggunakan uang pajak untuk membeli dukungan suara masyarakat miskin lewat sejumlah kebijakan populis, antara lain program subsidi beras pertanian yang kontroversial.

Thaksin juga dibenci oleh banyak kalangan yang setia kepada kerajaan yang melihatnya sebagai ancaman bagi kerajaan, bersamaan dengan munculnya kecemasan terkait kondisi kesehatan raja Bhumibol Adulyadej yang kini berusia 86 tahun.

ab/hp (afp,ap,rtr)