1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pasukan Khusus Berkut Dibubarkan

26 Februari 2014

Pemerintahan transisi Ukraina berusaha mengendalikan situasi dan menanggulangi krisis ekonomi. Pasukan khusus Berkut dibubarkan, karena menembak demonstran dengan peluru tajam.

https://p.dw.com/p/1BFeQ
Foto: Innenministerium Ukraine

Pemerintahan transisi di Ukraina menuding pasukan khusus Berkut bertanggung jawab atas tewasnya 82 demonstran dan ratusan orang luka-luka selama bentrokan keras minggu lalu. Aksi protes dan kerusuhan akhirnya mengakhiri kekuasaan Presiden Viktor Yanukovych setelah parlemen memutuskan pemecatannya.

"Berkut sudah tidak ada lagi", kata pejabat menteri dalam negeri Arsen Avakov. Di akun Facebooknya ia menulis, ia sudah menandatangani dekrit nomor 144 yang "berlaku dengan segera". Sedangkan keberadaan Yanukovych sampai saat ini masih belum diketahui.

Berkut adalah satuan khusus yang dikenal bertindak brutal dan dianggap sebagai perpanjangan tangan dan simbol kekerasan dalam kekuasaan Yanukovych. Dalam beberapa rekaman video, anggota pasukan ini terlihat melakukan penembakan terarah kepada peserta demonstrasi yang tidak bersenjata.

Rusia menuntut agar otoritas di Ukraina tetap menjaga ketertiban dan stabilitas. Menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov menyerukan pada Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa, OSCE, untuk mengawasi situasi di Ukraina yang disebutnya menunjukkan kecenderungan "nasionalistis dan neofasisme", terutama di kawasan barat yang pro Eropa.

Bukan konflik perang dingin

Menlu AS John Kerry menegaskan, jatuhnya pemerintahan Viktor Yanukovych dan pengambilalihan oleh kekuatan oposisi pro Eropa jangan dilihat sebagai ketegangan antara "Barat melawan Timur".

Setelah bertemu dengan menlu Inggris William Hague di Washington, Kerry menerangkan, Amerika akan bekerjasama dengan Rusia untuk menjamin solusi damai dan stabilitas di Ukraina.

Dana Moneter Internasional IMF menyatakan akan membantu pemerintah Ukraina. Ketua IMF Christine Lagarde mengatakan, tim ahli IMF sudah ada di Kiev dan akan mempelajari situasi keuangan negara itu dengan cermat dalam beberapa hari mendatang.

Ukraina membutuhkan lebih banyak dana dari yang diperkirakan semula. Sebelumnya, presiden interim Oleksandr Turchynov mengatakan, Ukraina perlu dana sekitar 35 milyar dollar sampai akhir tahun ini.

Bantuan internasional

Komisaris ekonomi Uni Eropa Olli Rehm mendukung rencana menggelar konferensi donor internasional untuk Ukraina. Gagasan itu dilontarkan oleh pejabat luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton. Syaratnya adalah pembentukan kabinet transisi yang lengkap.

Pemerintahan transisi Ukraina harus melakukan reformasi ekonomi, kata Ashton. Ia juga menuntut agar Ukraina menyusun agenda ekonomi bersama-sama dengan organisasi internasional.

hp/ab (afp, rtr, dpa)