1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jejaring Sosial Ubah Pariwisata

Elisabeth Jahn1 Maret 2014

Orang yang merencanakan cuti, cari inspirasi di internet, terutama di jejaring sosial. Orang yang memesan tempat di biro perjalanan, biasanya juga sudah mengecek di internet. Apa artinya media sosial bagi pariwisata?

https://p.dw.com/p/1BH2r
Facebook Logo
Foto: picture-alliance/dpa

80% warga Jerman mencari informasi di internet, sebelum memutuskan akan berlibur ke mana. Demikian hasil studi. Di internet, blogger yang menulis tentang lokasi liburan memberikan informasi tentang berbagai lokasi menarik yang tidak termasuk rute perjalanan biasa.

Dari portal yang memberikan penilaian, orang juga bisa mendapat informasi tentang hotel yang bagus. Ada juga orang yang mencari inspirasi lokasi wisata dengan mengklik foto-foto teman di media sosial seperti Facebook. Selain perusahaan, sekarang orang biasa juga memberikan informasi. Terutama lewat jejaring sosial orang sekarang saling tukar pengalaman.

"Orang merasa tertarik pada topik-topik perjalanan. Perjalanan menggugah orang dan memberi inspirasi," demikian Stefan Stojanov dari Facebook Jerman. Dengan 25 juta anggotanya, Facebook juga jadi jejaring sosial terpenting di Jerman. Strojanov mengatakan, 41% dari semua postings di Facebook berkaitan dengan pengalaman berlibur atau perjalanan.

Thailand Koh Phanghan Anantara Rasananda Resort
Thailand adalah salah satu tujuan wisata yang digemari warga JermanFoto: Getty Images

Pemasaran Terarah lewat Facebook

Sebagian besar perusahaan perjalanan besar sekarang menggunakan Facebook. Bagi mereka, bukan jumlah anggota Facebook saja yang membuat jejaring sosial ini menarik. Karena banyak pengguna media sosial memberikan informasi detail tentang dirinya, iklan dari perusahaan perjalanan bisa diarahkan dengan baik ke sasaran.

Tetapi dengan memiliki akun di Facebook saja, belum jadi jaminan sukses. "Sebuah merk yang baru tampil di sini, ibaratnya seseorang yang masih harus berusaha memperoleh kepercayaan komunitas," kata Michael Masuch, kepala tim media sosial pada perusahaan perjalanan Jerman TUI. Di samping nama, konten yang spesial dan ide segar, yang bisa jadi inspirasi, sangat penting, ditambahkan Masuch. Untuk itu mereka juga bekerjasama dengan blogger, yang sudah punya nama dalam topik perjalanan.

Symbolbild Tourismus Ägypten
Gambar simbol: Mesir dan pariwisataFoto: picture-alliance/AP Photo

Penilaian 'User' Sebagai Alat Bantu

Joachim Schmidt mendirikan Akademi Media Sosial untuk Perjalanan dan Turisme, antara lain untuk mengajarkan perusahaan Jerman berbagai strategi yang bisa digunakan dalam jejaring sosial. Ia mengatakan, banyak perusahaan masih berpikir, berkomunikasi dengan konsumen dan pelanggan lewat Facebook, membahayakan diri sendiri.

Ia kemudian berusaha menjelaskan, bahwa pelanggan sudah mendiskusikan perusahaan lewat media sosial. Jadi lebih baik, jika perusahaan ikut berpartisipasi dalam dialog dan memberikan pelanggan wadah untuk memberikan "feedback." Selain itu, dari reaksi pengguna, perusahaan bisa memperoleh kritik membangun untuk memperbaiki kualitas atau produk.

Jejaring sosial juga memungkinkan berkembangnya perusahaan yang menawarkan aktivitas yang hanya disenangi kalangan berhobi unik, misalnya "kite surfing". Perusahaan Kite Worlwide contohnya, sekarang punya enam sekolah untuk belajar olah raga ini, juga tiga hotel. Yang mengajar di sana adalah juara dunia dan orang-orang yang terkenal di bidang ini.

Tourismus in Füssen
Istana Neuschwanstein di Füssen merupakan salah satu daya tarik wisata di JermanFoto: Salah Soliman

Strategi Pemasaran Modern

"Sebagian kesuksesan jelas berasal dari strategi pemasaran modern dan penggunaan layanan Facebook, kata salah satu pendiri perusahaan, Jürgen Sievers. Perusahaannya menggunakan sepertiga anggaran marketing untuk Facebook. Memang akun di jejaring sosial itu gratis, tetapi administrator akun dan penggunaan iklan harus dibiayai.

Tetapi di Jerman, pembelian tiket tidak berhasil ditingkatkan lewat Facebook. Orang Jerman masih lebih senang membeli tiket di biro perjalanan. Tetapi media sosial sangat membantu pemasaran, karena banyak orang menghargai saran yang diberikan teman di Facebook. Sehingga banyak perusahaan menggunakan bentuk penawaran di internet, pada saat bersamaan juga layanan pemberian saran secara langsung bagi konsumen.