1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Jual Bahan Senjata Kimia ke Suriah

Alexander Drechsel21 Maret 2014

Tahun 1980-an, Suriah mendapat bahan-bahan untuk senjata kimia dari perusahaan Jerman. Banyak perusahaan Jerman ketika itu berbisnis dengan penguasa di Suriah, Irak dan Libya.

https://p.dw.com/p/1BTKm
Foto: picture-alliance/dpa

Menurut laporan media Jerman, antara tahun 1982 dan 1993 banyak perusahaan Jerman yang menjual bahan kimia ke Suriah. Bahan-bahan itu bisa digunakan untuk kebutuhan industri, tetapi juga untuk membuat senjata kimia.

Harian Süddeutsche Zeitung (SZ) dan stasiun siaran Norddeutscher Rundfunk (NDR) memberitakan, ada sekitar 50 pengiriman bahan-bahan yang mencurigakan ke Suriah dari Jerman. Hal itu terungkap dari dokumen-dokuman yang dikumpulkan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia, OPCW.

Tapi nama-nama perusahaan yang memasok bahan-bahan kimia itu dirahasiakan. Menurut laporan SZ, tidak hanya bahan-bahan kimia yang dijual ke Suriah, melainkan juga peralatan yang bisa digunakan untuk produksi senjata kimia.

Bahan-bahan dual use

Kebanyakan bahan kimia itu termasuk dalam kategori "dual use". Maksudnya., bahan-bahan itu bisa digunakan untuk kebutuhan industri maupun untuk kebutuhan militer. Misalnya bahan Thionylchlorid, yang bisa dibuat menjadi senjata kimia pelumpuh jaringan syaraf, tapi juga digunakan untuk membuat obat-obatan atau bahan pembasmi hama.

Sampai tahun 1992, memang belum ada larangan senjata kimia atau pembatasan ekspor untuk bahan-bahan kimia berbahaya. Jerman baru memberlakukan aturan ekspor yang ketat sejak tahun 1993. Bahan-bahan kimia berbahaya hanya bisa dieskpor setelah melalui pengawasan ketat dan mendapat ijin dari pemerintah Jerman.

Tahun 1980-an, memang banyak perusahaan Jerman yang terlibat dalam bisnis senjata kimia, antara lain untuk rejim di Suriah, Irak dan Libya. Tahun 1989, harian New York Times mengungkapkan bisnis senjata kimia antara perusahaan Jerman Imhausen-Chemie dan penguasa Libya Muammar Gaddafi. Beberapa manajer perusahaan itu kemudian ditangkap di Jerman atas tuduhan melanggar aturan pembatasan perdagangan senjata.

Pengawasan diperketat

Jerman kemudian memperketat pengawasan penjualan bahan-bahan berbahaya. Sejak 15 tahun terkahir, Jerman dan negara-negara Uni Eropa mendukung secara aktif pelarangan senjata kimia dan penerapan Konvensi Anti Senjata Kimia dan Biologis.

Menurut Süddeutsche Zeitung, dinas pengawasan ekspor di Jerman sekarang merupakan salah satu lembaga pengawasan paling ketat di Eropa dalam hal pengawasan perdagangan senjata.

Ini bukan pertama kalinya perusahaan Jerman dituding mengekspor bahan-bahan untuk produksi senjata kimia. September tahun lalu, pemerintah Jerman mengakui ada ekspor bahan-bahan kimia ke Suriah selama periode 2002/2003 dan 2005/2006. Bahan-bahan itu termasuk dalam kategori dual use dan sering digunakan di industri minyak dan dalam produksi pasta gigi. Tapi bahan-bahan itu juga bisa digunakan untuk membuat gas beracun Sarin.