1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Misteri MH370 Mungkin Tak Akan Pernah Terpecahkan

25 Maret 2014

Kalaupun “kotak hitam“ Malaysia Airlines MH370 ditemukan dari kedalaman Samudera Hindia, namun para ahli mengatakan mungkin itu tak akan bisa mengungkapkan misteri terbesar dalam dunia penerbangan tersebut.

https://p.dw.com/p/1BVIl
Foto: picture-alliance/dpa

Pesawat, kapal dan berbagai macam peralatan pelacak kini sedang memburu jejak jet penumpang, yang dinyatakan Malaysia jatuh di perairan terisolir setelah membelok jauh dari tujuan.

Tantangan terbesar adalah menemukan “kotak hitam“ Boeing 777, yang menyimpan petunjuk penting untuk menentukan apa yang menyebabkan pesawat itu menghilang setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret silam.

Namun para ahli percaya bahwa rekaman data penerbangan dan alat perekam di kokpit mungkin tidak akan bisa menjawab teka-teki tentang bagaimana dan kenapa pesawat itu dialihkan satu jam setelah penerbangan, dan memulai perjalanan yang membingungkan hingga berakhir di selatan Samudera Hindia.

Data rekaman memberikan perincian mengenai jalur pesawat dan informasi mekanik lainnya selama penerbangan, dan “seharusnya memberikan banyak informasi“, kata konsultan penerbangan Leeham Co, yang berbasis di Amerika Serikat.

Namun rekaman suara kokpit -- yang akan bisa mengungkapkan keputusan apa yang dibuat oleh orang yang berada di sana dan kenapa – hanya menyimpan percakapan dua jam terakhir sebelum pesawat jatuh.

Itu berarti, kemungkinan percakapan penting seputar awal pengalihan pesawat, yang berlangsung di tengah jalan antara Malaysia dan Vietnam, akan hilang.

“Jelas, itu tidak akan mengungkapkan apapun yang terjadi di atas Teluk Thailand – rekaman itu akan tertimpa dengan yang di akhir MH370,“ kata dia. “Kotak hitam“ hanya merekam percakapan sepanjang dua jam, jika lewat durasi, mereka akan kembali merekam dan menimpa percakapan sebelumnya.

Leeham menambahkan, masih perlu dilihat apakah rekaman kokpit akan berisi sesuatu menyangkit dua jam terakhir pesawat, ketika jet itu diyakini entah mendarat di atas air atau kehabisan bahan bakar.

Tiga teori

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, hari Senin menyatakan penerbangan dengan nomor MH370 jatuh di Samudera Hindia bersama 239 penumpang dan kru. Ia mengutip hasil analisis data baru yang dipotret oleh satelit.

Tapi lokasi yang tepat dan suasana yang mengelilingi pengalihan pesawat masih menjadi misteri. Tidak pernah ada sinyal bahaya dari pesawat.

Tiga skenario muncul: pembajakan, sabotase pilot, atau sebuah krisis mendadak di udara yang melumpuhkan kru penerbangan dan membuat pesawat itu terbang secara otomatis atau auto-pilot selama beberapa jam sebelum kehabisan bahan bakar.

Malaysia sebelumnya percaya pesawat itu secara sengaja dialihkan oleh seseorang yang berada di dalam kokpit. Tapi tak ada bukti meyakinkan yang diajukan untuk mendukung teori ini.

Ahli penerbangan Inggris Chris Yates mengatakan bahkan jika kotak hitam ditemukan, ”kelihatannya kita tidak akan mendapat jawaban” tentang kenapa pesawat itu berakhir ribuan kilometer dari tujuan awal.

“Kita masih tidak tahu mengenai keadaan mental pilot dan co-pilot, kita tak tahu apakah seseorang berhasil masuk ke dalam kokpit dan merebut pesawat, dan kita jelas tidak ada orang yang mengaku bertanggungjawab sejak seluruh episode ini dimulai…” kata dia.

”Ini adalah misteri yang tidak sama seperti yang lain.”

ab/hp (afp,ap,rtr)