1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Akhiri Pelatihan Peringatan Dini Tsunami

26 Maret 2014

Program kerjasama peringatan dini tsunami yang dilaksanakan Jerman dengan Indonesia berakhir. Jerman membantu pelatihan peringatan dini tsunami dengan proyek senilai 7,2 juta Euro.

https://p.dw.com/p/1BW5E
Foto: dapd

Hampir sepuluh tahun setelah bencana tsunami Desember 2004 di Samudera Hindia, yang menewaskan sampai 230.000 orang, Jerman merampungkan proyek sistem peringatan dini di Indonesia.

Pusat penelitian geofisika di Potsdam, GFZ menerangkan, sistem peringatan dini yang dibangun Jerman dan Indonesia sudah memasang sekitar 300 sensor tektonik di sepanjang daerah pantai dan bisa memberi peringatan tsunami dalam waktu lima menit. Sejak berfungsi tahun 2011, sistem ini sudah lima kali mengeluarkan peringatan bahaya tsunami.

Setelah sistem yang awalnya dikenal sebagai GITEWS (German-Indonesia Tsunami Early Warning System) itu dipasang, GFZ sudah melakukan 169 kali pelatihan dengan staf lokal. Sistem peringatan tsunami ini merupakan sumbangan pemerintah Jerman setelah bencana tsunami di Aceh 2004. Pusat peringatan dini yang sejarang dinamakan InaTEWS mempekerjakan sekitar 170 pegawai dan dioperasikan selama 24 jam.

Pelatihan dan peningkatan kapasitas

Jerman membantu pemasangan sistem peringatan dini tsunami dengan dana seluruhnya 55 juta Euro. Setelah perangkat teknis terpasang, proyek kerjasama Indonesia-Jerman itu dipusatkan pada pelatihan dan pendidikan personal.

Untuk peningkatan kapasitas sumber daya dilaksanakan program PROTECTS (Projects for Training, Education, and Consulting for Tsunami Early Waning System) dengan dana sekitar 7,2 juta Euro. Program itu berlangsung dari Juni 2011 sampai Maret 2014 dan dilaksanakan bersama dengan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika).

Dengan berakhirnya program kerjsama Indonesia-Jerman ini, sistem peringatan dini tsunami akan ditangani dan dikelola oleh BMKG, yang menjadi instansi resmi untuk mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Kondisi geologis di Indonesia membuat daerah pantai, terutama di Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, rentan terkena tsunami. GFZ di Potsdam menerangkan, sistem peringatan dini tidak bisa mencegah jatuhnya korban dalam serangan tsunami. Namun jika berfungsi dengan baik, sistem ini bisa meminimalisir jumlah korban bencana alam ini.

hp/ab (dpa, gfz)