1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pencarian MH370 di Bawah Laut Dimulai

4 April 2014

Alat pendeteksi ”kotak hitam” milik angkatan laut Amerika mulai diturunkan ke samudera untuk mencari MH370. Sementara tokoh oposisi Malaysia menuding pemerintah menyembunyikan informasi penting.

https://p.dw.com/p/1Bbq0
Foto: JOSE LUIS ROCA/AFP/Getty Images

Bersamaan dengan pencarian besar-besaran, pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan ia percaya rezim yang telah berkuasa lama di negara itu telah menyembunyikan informasi terkait krisis tersebut, dan mengatakan ”pemerintah tahu lebih banyak dari kita.”

Kapal angkatan laut Australia Ocean Shield tiba sambil menarik alat pendeteksi yang mampu menangkap sinyal dari kotak hitam, sementara 14 pesawat menjelajahi wilayah terpencil di Samudera Hindia itu untuk mencari tanda-tanda lokasi jatuhnya pesawat.

Pesawat itu menghilang pada 8 Maret lalu, dan pemerintah Australia mengkoordinasikan pencarian telah mempercepat pengerahan alat detektor sebelum tenaga baterai yang ada di dalam kotak hitam untuk mengirimkan sinyal itu padam.

“Dalam kondisi terbaik, kotak hitam akan mengirimkan sinyal sekitar satu bulan sebelum akhirnya berhenti mengirimkannya, jadi kita kini sedang cukup dekat dengan (batas) waktu itu akan terjadi,” kata Angus Houston, kepala pusat koordinasi yang memimpin upaya pencarian yang dilakukan oleh delapan negara.

Pesawat itu lenyap ketika terbang dengan rute Kuala Lumpur menuju Beijing dengan membawa 239 kru dan penumpang, menimbulkan kebingungan diantara para ahli penerbangan dan memunculkan kritik pedas atas pemerintah Malaysia yang dianggap tidak bisa menangani krisis ini.

Pencarian bawah laut dimulai

Anwar Ibrahim mengatakan dia “bingung” dengan kegagalan militer Malaysia untuk merespon meski mereka mendeteksi pesawat itu terbang melintasi wilayah udara negara itu setelah membelok secara misterius.

“Sayangnya cara bagaimana ini ditangani setelah hari-hari pertama jelas mencurigakan,” kata Anwar dalam wawancara dengan harian Inggris Daily Telegraph.

“Satu fakta tersisa. Jelas informasi penting bagi kita untuk memahami ini telah hilang. Saya percaya pemerintah (Malaysia) tahu lebih banyak dari kita,” tambah dia, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pemerintah Malaysia mengatakan mereka tidak tahu apa yang menyebabkan pesawat itu membelok, tapi percaya bahwa data satelit mengindikasikan MH370 jatuh di Samudera Hindia, sebelah barat Australia.

Tidak ada puing-puing yang ditemukan meski pencarian besar-besaran dilakukan. Lokasi yang diperkirakan menjadi tempat jatuhnya pesawat perlu ditetapkan agar pencarian kotak hitam efektif.

Houston mengatakan Ocean Shield, yang menggunakan alat pendeteksi, bergabung dalam pencarian di bawah air dengan kapal hidrografik Inggris HMS Echo, yang sejak Kamis mulai menyisir sinyal kotak hitam.

“Royal Australian Navy dan Royal Navy hari ini telah memulai pencarian di bawah permukaan air untuk mendeteksi sinyal Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370,” kata dia.

Ocean Shield juga menggunakan kendaraan tak berawak bawah air ”untuk memetakan dasar samudera”, tambah dia.

Houston mengatakan kapal-kapal dan pesawat-pesawat masih akan terus mencari puing-puing yang mengambang.

ab/hp (afp,ap,rtr)