1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Awas Windows XP Rawan Retas

9 April 2014

Pengguna piranti lunak Windows XP kini harus ekstra hati-hati. Setelah Microsoft hentikan support keamanan Selasa (08/04), program ini sangat rawan serangan peretas.

https://p.dw.com/p/1BeCo
Datenklau Hacker Angriff Computerkriminalität Symbol
Foto: picture-alliance / ANP Lex van Lieshout

Windows XP yang diluncurkan 13 tahun lalu oleh Microsoft, secara rutin melakukan "update" otomatis sistem keamanan terbaru setiap Selasa ke-dua per bulannya, yang disebut "Patch Tuesday". Support keamanan terakhir diunggah Selasa (08/04/14) dan setelah itu Microsoft lepas tangan.

Para konsultan keamanan siber menanggapi tindak keamanan pamungkas Micosoft itu dengan melontarkan peringatan bagi para user yang masih menggunakan program lawas Windows XP. "Para peretas akan memanfaatkan celah keamanan ini sebagai akselerator. Kini makin mudah meretas komputer berbasis Windows XP," ujar Wolfgang Kandek seorang pakar pengaman siber.

Windows xp
Setelah 13 tahun WindowsFoto: AP

Pakar IT Andreas Marx menyebutkan, "Windows XP dalam waktu dekat akan mirip keju Swiss, penuh lubang, yang bisa digunakan peretas dan penjahat siber untuk melancarkan serangannya".

Yang dirugikan bukan hanya komputer yang diserang "malware", melainkan juga orang lain yang melakukan kontak, ujar pajar keamanan IT Norbert Pohlmann. "Makin banyak komputer yang bisa dibajak peretas dan penjahat siber, makin besar pula kerugian yang bisa ditimbulkan, terutama bagi bisnis dan ekonomi global," ujarnya menambahkan.

Ancaman Besar

Saat ini jumlah user yang masih menggunakan piranti operasi Windows XP yang dirilis 2001, di seluruh dunia masih cukup besar. Di Cina misalnya, sekitar 70 persen user masih memanfaatkan program operasi itu. Di Jerman sekitar 20 persen. Alasannya, program itu masih berjalan lancar, dan tak perlu membuang uang untuk membeli sistem operasi terbaru.

Juga dari sekitar 2,2 juta mesin ATM yang tersebar di seluruh dunia lebih 60 persennya masih berbasis Windows XP. Ini merupakan risiko dan ancaman besar bagi para nasabah bank.

Microsoft beralasan, penghentian support keamanan bagi Windows XP berkaitan dengan pesatnya perubahan di dunia maya. Program Windows lawas dinilai tidak mampu lagi mengejar kecepatan transmisi data di internet.

Karena itu baik Microsoft maupun para pakar keamanan menyarankan, secepatnya mengganti program operasi dengan versi terbaru. Dengan cara itu, ancaman serangan peretas bisa diminimalkan.

as/yf (rtr,afp)