1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Putin Berharap Sandera OSCE Dibebaskan

30 April 2014

Pimpinan separatis yang menyandera pengamat OSCE di Ukraina menyebutkan ada kemajuan dalam perundingan. Kelompok separatis menyerbu beberapa gedung di kota Luhansk.

https://p.dw.com/p/1BrA3
Foto: Reuters

Pimpinan kelompok separatis di kota Slavyansk, Vyacheslav Ponomaryov menerangkan, "ada kemajuan" dalam perundingan tentang nasib para pengamat militer OSCE. Tujuh pengamat OSCE ditahan kelompok separatis, diantaranya empat perwira militer Jerman.

"Ada kemajuan baik dan dialog yang cukup produktif", kata Ponormayov kepada wartawan. Para pengamat militer OSCE disandera hari Jumat lalu ketika berada di Slavyansk. Selain pengamat OSCE, masih ada sekitar 40 orang yang ditahan, di antaranya wartawan dan aparat keamanan Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin hari Selasa (29/04) mengatakan kepada televisi Rusia, ia berharap konflik itu diselesaikan dan para pengamat OSCE bisa meninggalkan Ukraina.

Rusia ancam balas sanksi

Putin sebelumnya terlihat menghadiri perayaan hari ulang tahun mantan kanselir Jerman Gerhard Schröder yang ke-70 di Saint Petersburg. Schröder menyambut hangat kedatangan Putin dengan senyuman cerah.

Beberapa politisi Jerman mengkritik sikap Schröder. Namun kalangan lain berharap, Schröder bisa membujuk Putin menggunakan pengaruhnya untuk membebaskan para sandera di Ukraina.

Moskow mengkritik perluasan sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa terhadap para pejabat dan perusahaan Rusia, dan mengancam akan melakukan langkah balasan.

Para pejabat yang terkena sanksi antara lain Wakil Perdana Menteri Dmitri Kozak dan Direktur perusahaan energi Rosneft, Igor Sechin. Rosneft bekerjasama dengan beberapa perusahaan minyak barat, antara lain ExxonMobil dari AS, Statoil dari Norwegia dan Eni dari Italia.

Separatis serbu Luhansk

Kelompok bersenjata hari Selasa menduduki gedung pemerintahan di kota Luhansk, yang berpenduduk sekitar 450.000 orang. Kota itu terletak 25 kilometer dari perbatasan ke Rusia. Para penyerang menurunkan bendera Ukraina dan mengibarkan bendera Rusia.

Kubu separatis kini menguasai sekitar 10 kota di kawasan timur. Mereka menduduki gedung balai kota, kantor televisi lokal dan beberapa kantor polisi. Markas utama gerakan separatis berada di kota Slavyanyk.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry kembali menuntut Rusia agar menghentikan destabilisasi di Ukraina. Ia sekaligus mengingatkan Rusia agar tidak mengganggu negara anggota NATO di Eropa Timur. "Kami akan mempertahankan setiap jengkal teritorial NATO", tandas Kerry.

hp/ml (rtr, afp, dpa)