1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ich sehe was, was du nicht siehst!

Julia Vergin1 Mei 2014

Beberapa hewan memiliki kemampuan untuk menyamar, terlihat seperti daun atau benda di sekitar mereka. Peneliti menemukan, konsep alam ini lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya.

https://p.dw.com/p/1Brxc
Foto: CC-BY-SA-Sandilya Theuerkauf

Ada hewan yang dengan sempurna mampu menyamar sehingga sulit membedakannya dengan daun, ranting atau batang pohon. Banyak jenis serangga yang dapat 'menghilang' dengan mengadaptasi bentuk atau warna di sekitar mereka, seperti yang ditunjukkan belalang ranting Phasmatodea, yang dijuluki daun berjalan.

Satu hasil penelitian terbaru mengungkapkan, konsep kamuflase seperti ini jauh lebih tua dari yang sebelumnya diperkirakan. Dulu para peneliti berasumsi bahwa mimikri belalang ranting berkembang bersamaan dengan berkembangnya tanaman berbunga, yaitu yang dimulai sekitar 90 juta tahun lalu.

Satu Sensasi Kecil

Satu tim peneliti yang dipimpin pakar biologi evolusi dari Göttingen, Sven Bradler, lewat fosil belalang ranting, membuktikan bahwa satu jenis serangga ini, yang bernama latin Cretophasmomina melanogramma, sejak 126 juta tahun lalu memiliki kemampuan untuk berkamuflase. Di kalangan peneliti, penemuan yang baru-baru ini dipublikasikan di jurnal ilmiah Plos One menjadi satu sensasi kecil.

126 juta tahun lalu, selama periode Cretaceous, saat dinosaurus menguasai dunia satwa, pakis, gingko serta tanaman berbiji terbuka mendominasi dunia tanaman. Sementara tanaman berbunga belum banyak bermunculan. Fosil yang diteliti Bradler tidak meniru bentuk daun tanaman berbunga, namun salah satu tanaman sejenis gingko. “Phasmatodea mengadaptasikan bentuk tubuh dengan tanaman yang menjadi pangan mereka – yang mana sekarang adalah tanaman berbunga. Namun saat itu terutama tanaman berbiji terbuka,” dikatakan Sven Bradler.

Konsep yang Sukses

Terutama serangga, mereka berkembang bersama-sama dengan dunia tanaman, mereka berevolusi bersama. Ini bukan hanya untuk melindungi diri dari predator, tapi juga untuk 'mengundang' mangsa masuk perangkap. Konsep ini juga dimiliki belalang sembah.

Untuk menyembunyikan diri dari penglihatan, alam tidak kenal batas, “Juga terdapat ulat yang menyerupai kotoran burung,” dikatakan Bradler. Dan Bradler menganggap, konsep kamuflase seperti mimikri mungkin bisa jauh lebih tua dari yang sekarang telah terbukti.