1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Astronom Ungkap Misteri Bintang Magnetar

14 Mei 2014

Magnetar adalah benda langit yang memiliki medan magnet terkuat di jagad raya. Kini ilmuwan Eropa berhasil memastikan kebenaran teori pembentukan obyek misterius tersebut.

https://p.dw.com/p/1BzaF
Monster-Magnetstern stellt Schwarzes-Loch-Theorie auf den Kopf
Foto: picture alliance/dpa

Astronom Eropa kemungkinan besar berhasil mengungkap misteri di balik pembentukan Magnetar, sejenis bintang Netron yang sangat padat dan terbentuk dari sisa-sisa ledakan bintang raksasa.

Berbekal citra yang dibuat menggunakan Very Large Telescope milik Observatorium Selatan Eropa (ESO), ilmuwan menemukan bintang pendamping obyek misterius tersebut. Penemuan itu bisa berarti "bahwa sistem bintang biner adalah resep fundamental bagi terbentuknya Magnetar," kata Simon Clark dari British Open University di jurnal ilmiah "Astronomy & Astrophysics."

Magnetar adalah benda langit yang memiliki medan magnet terkuat di alam semesta. Ia terbentuk ketika bintang bermassa besar meledak. Jika bintang raksasa mengalami keruntuhan dalam ledakan supernova, maka ia akan dilahirkan kembali sebagai lubang hitam atau bintang Netron.

Sesendok Teh Seberat Satu Miliar Ton

Magnetar adalah bentuk paling aneh dari bintang Netron. Seperti yang lain, Magnetar berdiameter kecil, namun sangat padat. Satu sendok teh berisikan materi dari bintang Netron bisa memiliki massa seberat satu miliar ton. Selain medan magnetnya yang tidak tertandingi, Magnetar juga secara rutin menyemburkan radiasi sinar Gamma.

Menurut ESO, cuma ada belasan Magnetar di antara miliaran bintang di galaksi Bima Sakti. Tim astronom asal Eropa mempelajari benda langit ajaib itu di rasi bintang Ara (Altar) yang terletak 16.000 tahun cahaya dari bumi. Sejak lama ilmuwan meyakini, Magnetar bernomer katalog CXOU J1647-45 itu tercipta dari ledakan bintang yang memiliki 40 kali lipat massa Matahari.

Konfirmasi Keabsahan Teori Magnetar

Bildergalerie Schwarze Löcher
Selama ini ilmuwan berpendapat, bintang bermassa besar cuma akan dilahirkan kembali sebagai lubang hitam. Namun keberadaan Magnetar menguapkan pandangan tersebutFoto: ESO/L. Calçada

"Tapi justru disitulah masalahnya. Karena bintang bermassa sebesar itu diyakini akan dilahirkan kembali sebagai lubang hitam dan bukan menjadi bintang Netron, kalau mereka meledak," ujar Clark. "Kami tidak bisa mengerti kenapa bintang sebesar itu lantas menjadi Magnetar."

Ilmuwan lalu meracik teori baru untuk menjawab misteri tersebut. Mereka meyakini, Magnetar terbentuk dari gaya yang diakibatkan oleh dua bintang raksasa yang saling mengorbit dalam sistem biner. Sistem semacam itu memiliki orbit yang dekat, sedekat orbit bumi dan Matahari.

Bintang kedua dari sistem biner itulah yang kini ditemukan oleh ilmuwan ESO. Kendati orbitnya telah terlempar ketika ledakan supernova, bintang pendamping itu masih bisa dikenali berasal dari sistem biner.


rzn/hp (afp,dpa)