1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Komet Bidikan 'Rosetta' Mulai Aktif

16 Mei 2014

Komet Churyumov–Gerasimenko yang menjadi sasaran misi luar angkasa "Rosetta" mulai bangun dari tidurnya. Berjarak 600 juta kilometer dari matahari, komet tersebut mengibaskan ekor yang terbuat dari debu dan gas.

https://p.dw.com/p/1C0hh
Komet 67P Tschurjumow-Gerassimenko
Foto: picture-alliance/dpa

Komet yang menjadi sasaran misi luar angkasa "Rosetta" telah bangun dari tidurnya. Citra terbaru komet bernama Churyumov–Gerasimenko itu yang dibuat akhir April lalu menunjukkan awan debu di sekitar benda langit tersebut.

Ekor komet dikabarkan membentang sejauh 1300 kilometer ke luar angkasa. "Kita saat ini sedang menyaksikan detik-detik bagunnya komet," kata ilmuwan Max Planck Institute untuk Penelitian Tata Surya, Holger Sierks.

Saat ini Churyumov–Gerasimenko berjarak 600 juta kilometer dari matahari. Sementara jarak dengan "Rosetta" akhir bulan lalu sekitar dua juta kilometer. Citra terbaru itu dibuat Rosetta antara akhir Maret dan awal Mai.

Konstruksi Komet

Ekor biasanya terbentuk ketika komet mendekati matahari. Churyumov–Gerasimenko yang sudah aktif sejak dini, membuka peluang buat ilmuwan untuk meneliti perubahan struktur dan konsentrasi debu pada atmosfer dan ekornya. "Sulit untuk mempercayai bahwa Rosetta dalam beberapa bulan ke depan akan menyelami debu kosmik ini dan mendekati pusat aktivitas komet," kata Sierks.

"Rosetta" adalah misi paling ambisius dalam sejarah Badan Antariksa Eropa (ESA). Wahana yang diluncurkan 10 tahun silam itu bertugas mempelajari konstruksi dan materi pembentuk komet. Komet adalah sisa-sisa peninggalan masa ketika tata surya baru terbentuk, sekitar 4,6 miliar tahun lalu.

"Rosetta" dijadwalkan akan memasuki orbit Churyumov–Gerasimenko pada bulan Agustus dan menurunkan wahana pendarat "Philae" ke atas permukaan komet pada bulan November.

20 Menit lebih lambat berotasi

Bersama satelitnya, komet tersebut akan terbang ke arah Matahari dan mencapai titik terdekat pada Agustus 2015. Pada saat itu Churyumov–Gerasimenko akan sepenuhnya aktif berkat sinar matahari. Rosetta dan wahana pendaratnya, Philae akan mendokumentasikan apa yang lantas terjadi pada bintang berekor itu.

Citra terbaru hasil bidikan Rosetta juga membantu peneliti mengungkap, bahwa Churyumov–Gerasimenko membutuhkan waktu 12.5 jam untuk berputar pada sumbunya - 20 menit lebih singkat ketimbang yang selama ini diperkirakan.

"Pengetahuan soal periode rotasi komet adalah sangat penting," kata peneliti komet, Stefano Mottola dari Institut Penelitian Planet di Badan Penerbangan dan Antariksa Jerman (DLR). Selain untuk perencanaan matang misi Rosetta dan pendaratan Philae, rotasi komet juga dibutuhkan untuk menganalisa data dan informasi hasil observasi kedua wahana.


rzn/yf (afp,rtr)