1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perangi Dengue dengan App Ponsel Pintar

17 Juni 2014

Ketika wasit Piala Dunia punya teknologi baru untuk tentukan gol pada gawang, guna mencegah kesalahan, para dokter di Brasil akan punya pelengkapan komputer untuk cegah penyebaran demam berdarah Dengue.

https://p.dw.com/p/1CJIu
Symbolbild Smartphone & Kommunikation in Afrika
Foto: picture-alliance/Robert Harding World Imagery

Di kota Natal di bagian timur laut Brasil, sebuah app ponsel pintar memungkinkan penduduk memberi peringatan kepada pemerintah tentang lokasi konsentrasi nyamuk dan kasus-kasus demam berdarah Dengue dengan sekali sentuh. App itu dikembangkan Ricardo Valentim, seorang peneliti di universitas, dalam kerjasama dengan pakar epidemologi Ion de Andrade, yang bekerja pada pemerintah kota Natal.

"Jika ada orang mengidentifikasi Dengue, mereka menunjukkannya pada peta yang ada dalam app, dan kita bisa melihat di mana penyakit itu berkembang dan segera memberikan reaksi untuk menghentikan penyebaran," kata Andrade. Aplikasi ponsel bernama "Dengue Observatory" itu masih dalam percobaan, tapi diperkirakan akan bisa diperoleh online bulan ini. Begitu app berfungsi, itu akan memungkinkan pemerintah tahu di mana harus mengambil tindakan.

"Jika app tunjukkan lokasi nyamuk, kami bisa mencari dan menangani sumber airnya. Jika kasus yang tadinya dugaan sudah terbukti, kami bisa mengobati pasien," dijelaskan Andrade. Tidak ada obat untuk menyembuhkan penyakit yang diakibatkan nyamuk. Kasus demam berdarah Dengue yang ditemukan di Brasil jauh lebih banyak daripada di negara lain di abad ini. Sejak tahun 2000 dilaporkan tujuh juta kasus, termasuk 800 kasus berat dalam lima tahun terakhir.

Daerah Piala Dunia Juga Terancam

Di kota Campinas di negara bagian Sao Paulo, di mana tim Portugal dengan bintangnya Cristiano Ronaldo bermukim selama Piala Dunia, tiga perempuan dalam usia 27, 69 dan 81 tewas akibat demam berdarah Dengue tahun ini.

Tiga kota di bagian timur laut, yaitu Natal, Recife dan Fortaleza dianggap daerah rawan penyakit itu. Demikian hasil penelitian ilmuwan Eropa dan Brasil yang dipublikasikan dalam The Lancet Infectious Diseases, bulan lalu. Tahun ini, 3.000 kasus tercatat di Natal, dan kota itu sudah beberapa kali dilanda hujan deras sejak Piala Dunia dimulai, Kamis 12 Juni.

Daerah-daerah miskin di Natal kerap tidak punya akses bagi warganya untuk mendapat air bersih, apalagi komputer atau ponsel pintar. Sehingga di beberapa favela, atau daerah kumuh, di mana anak-anak berlari-lari di jalanan dengan kaki telanjang, dan limbah mengalir di selokan-selokan yang terbuka, risiko Dengue sangat besar.

ml/hp (afp)