1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

ISIS Deklarasikan Kekhalifahan Islam

30 Juni 2014

Para jihadis ISIL yang melancarkan serangan dan merebut sejumlah kawasan Irak mendeklarasikan sebuah ”kekhalifahan Islam” di wilayah yang kini mereka kuasai.

https://p.dw.com/p/1CSWZ
Foto: picture-alliance/AP Photo

Islamic State of Iraq and the Levant (ISIS) hari Minggu mengumumkan bahwa mereka telah mendirikan sebuah ”kekhalifahan” – sebagaimana bentuk pemerintahan Islam terakhir di kekaisaran Ottoman – yang membentang dari Aleppo di utara Suriah hingga Diyala di Irak, wilayah yang kini dikuasai oleh ISIS.

Dalam sebuah rekaman suara yang disebarluaskan secara online, ISIS mendeklarasikan pimpinan mereka Abu Bakr al-Baghdadi sebagai “khalifah” dan “pemimpin umat Islam di semua tempat”.

Meski langkah tersebut mungkin tidak memiliki dampak penting di lapangan, namun itu merupakan sebuah tanda menguatnya kepercayaan diri kelompok tersebut.

Krisis di Irak kini disebut menyaingi perang sektarian brutal 2006-2007, dengan lebih dari 1.000 orang tewas dan ratusan ribu lainnya saat itu terpaksa mengungsi hanya dalam hitungan beberapa pekan.

Para pemimpin dunia yang cemas telah mendesak percepatan pembentukan pemerintahan setelah pemilu April lalu, dan memperingatkan bahwa konflik itu tak bisa diselesaikan hanya dengan kekuatan militer.

Era baru jihadisme

Serangan yang dipimpin ISIS bulan ini dilakukan atas lima provinsi Irak setelah sebelumnya merebut provinsi Deir Ezzor di Suriah yang berdekatan dengan Irak, serta Raqa di bagian utara yang merupakan bagian dari provinsi Aleppo.

Pemimpin kelompok tersebut, Baghdadi, yang pernah menghabiskan waktu di penjara militer Amerika di Irak, disebut-sebut di dalam ISIS, sebagai seorang ahli taktik perang, dan ia kini semakin dilihat sebagai sosok yang lebih kuat dibanding pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri.

Para ahli mengatakan pengumuman mengenai pembentukan kekhalifahan itu bisa membuka sebuah era baru jihad dengan seorang pemimpin baru yang kuat.

Kekhalifan itu adalah “perkembangan terbesar dalam jihad dunia sejak 11 September,“ kata Charles Lister dari Brookings Institution di Doha.

“Ini bisa menandai lahirnya era baru jihadisme internasional,“ kata ahli tersebut, sambil menambahkan bahwa dengan keanggotaan ISIL yang tersebar di banyak negara menjadikan mereka sebagai kelompok jihad paling kaya.

ab/hp (afp,ap,rtr)