1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Israel Lancarkan Serangan ke Gaza

1 Juli 2014

Tiga remaja Israel yang diculik dua minggu lalu akhirnya ditemukan tewas dekat Hebron. Israel mengerahkan militer melakukan serangan balasan terhadap kelompok Hamas di Palestina.

https://p.dw.com/p/1CTJU
Foto: Getty Images

Militer Israel melancarkan serangan besar-besaran ke berbagai sasaran di Palestina. Pesawat tempur Israel melakukan serangan ke Jalur Gaza, kata seorang juru bicara militer. Angkatan udara melakukan "serangan presisi" ke 34 sasaran. Menurut keterangan militer, pihak Palestina membalas dengan 18 serangan roket.

Selain serangan udara ke Jalur Gaza, tentara juga dikerahkan ke Tepi Barat. Seorang remaja Palestina berusia 18 tahun diberitakan tewas tertembak di kamp pengungsi Jenin, ketika pasukan Israel sedang mengejar kelompok militan. Remaja itu melemparkan granat ke arah pasukan.

Tapi militer Israel mengatakan, penembakan itu tidak berhubungan langsung dengan operasi militer yang sedang dijalankan.

Netanyahu: "Hamas akan membayar"

Setelah jenazah ketiga remaja ditemukan di bawah tumpukan batu dekat Hebron, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam kelompok Hamas, yang dituduhnya berada di balik aksi penculikan.

"Mereka diculik dan dibunuh dengan kejam oleh binatang berwujud manusia", kata Netanyahu. Ia sebelumnya mengatakan, "Hamas bertanggung jawab, dan Hamas akan membayar (untuk itu)."

Menurut saksi mata, tentara Israel Senin tengah malam (30/06) menghancurkan rumah dua anggota militan di Tepi Barat yang dituduh terlibat dalam aksi penculikan. Keduanya belum tertangkap dan masih buron.

Operasi militer

Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon menyatakan Israel tidak akan berhenti sebelum pelakunya tertangkap.

"Hamas bertanggung jawab atas penculikan dan pembunuhan para remaja itu, dan kami tahu bagaimana menghadapi mereka", kata Yaalon. "Kami tidak akan berhenti sampai kami berhasil menangkap pelakunya."

Tiga remaja Israel itu, Gilad, Eyal dan Naftali, hilang dekat Hebron tanggal 12 Juni lalu. Israel kemudian melakukan operasi militer di kawasan Palestina untuk mencari mereka dan penculiknya. Selama operasi militer itu, 420 warga Palestina ditahan, kebanyakan anggota Hamas.

Kelompok Hamas memperingatkan, Israel akan "membuka pintu neraka" jika melanjutkan serangan militer terhadap mereka.

Hari Selasa (01/07) pemerintahan otonomi pimpinan Presiden Mahmoud Abbas melakukan rapat darurat sehubungan dengan situasi kritis ini.

hp/ml (rtr/dpa)