1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hamas "Bangga Untuk Mati"

Agus Setiawan30 Juli 2014

Satu lagi sekolah PBB di Gaza jadi sasaran serangan Israel. Delegasi Palestina siap berangkat ke Kairo membahas gencatan senjata, tapi Hamas bertekad melanjutkan perlawanan.

https://p.dw.com/p/1CmBc
Foto: Reuters

Seorang komandan kelompok militan Hamas menyatakan siap melanjutkan pertempuran jika tidak ada gencatan senjata. Dalam sebuah rekaman audio, komandan sayap militer Hamas Mohammad Deif menyatakan anggotanya "bangga untuk mati".

Pertempuran sengit terus berlangsung dini hari Rabu (30/07) dengan sedikitnya 32 warga Palestina tewas, kata seorang pejabat kesehatan di Gaza.

Rabu pagi, sebuah sekolah PBB di Jabaliya yang dijadikan tempat penampungan pengungsi jadi sasaran serangan Israel. Pegawai kesehatan melaporkan sedikitnya 15 orang tewas. Seorang pegawai PBB membenarkan serangan itu dan mengatakan ada 16 korban tewas.

Sedikitnya 1200 warga Palestina tewas dalam operasi militer yang dilancarkan Israel sejak 8 Juli. Korban di pihak Israel tercatat 53 tentara dan tiga warga sipil tewas, termasuk seorang pekerja Thailand.

Delegasi Palestina ke Kairo

Sebuah delegasi pejabat tinggi Palestina bersama wakil-wakil Hamas dan kelompok militan Jihad Islam diberitakan siap berangkat ke Kairo untuk melakukan pembicaraan tentang gencatan senjata.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas hari Selasa kemarin melakukan pembicaraan dengan pimpinan Hamas di pengasingan Khaled Meshaal tentang "usulan gencatan senjata kemanusiaan 24 jam", kata pejabat Palestina Nabil Shaath.

Namun masih belum jelas, apakah perundingan dengan Hamas dan Jihad Islam bisa berlangsung di Kairo.

"Jika Israel berkomitmen melakukan gencatan senjata kemanusiaan, kami akan meninjau hal itu, tapi kami tidak akan mendeklarasikan gencatan senjata sementara pasukan pendudukan terus membunuhi anak-anak kami", kata jurubicara Hamas, Sami Abu Zuhri.

Korban sipil terus bertambah

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan, PM Israel Benjamin Netanyahu telah meminta Washington untuk menengahi perundingan gencatan senjata.

"Kami berbicara tadi malam dan Perdana Menteri mengutarakan gagasan tentang kemungkinan gancatan senjata", kata Kerry.

Menurut laporan Badan Anak-Anak PBB UNICEF, selama perang Gaza 240 anak-anak tewas, hampir 30 persen dari seluruh korban sipil.

Memasuki minggu keempat konflik itu, sekitar 215 ribu warga Gaza terpaksa mengungsi, sekitar seperdelapan dari seluruhnya 1,7 juta penduduk.

hp/ab (rtr, afp,dpa)