1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Vaksin Ebola Paling Cepat Tahun 2015

11 Agustus 2014

Uji klinik vaksin eksperimental untuk mengatasi virus Ebola, yang rencananya akan tersedia untuk publik tahun depan, akan segera dimulai.

https://p.dw.com/p/1CsRV
Foto: picture-alliance/dpa

Wabah Ebola telah merenggut nyawa hampir 1000 orang di Afrika Barat dan penyakit ini masih dapat terus tersebar selama berbulan-bulan. Hingga kini belum ada obat atau vaksin yang terbukti mampu mencegah seseorang terinfeksi Ebola. Skala wabah virus ini memaksa organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutnya sebagai kondisi darurat kesehatan dunia.

GlaxoSmithKline (GSK) telah memproduksi vaksin eksperimental dengan hasil menjanjikan dalam penelitian yang melibatkan primata. Kini studi itu memasuki Fase pertama uji coba pada manusia yang masih menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Minggu (10/08/14), juru bicara perusahaan GSK mengatakan, uji klinik akan dimulai "tahun ini". Sementara mitra GSK, lembaga nasional penyakit alergi dan infeksi AS (NIAID) dalam pernyataan di situsnya mengatakan, uji klinik paling cepat akan dilakukan "awal musim gugur 2014".

Walau uji klinik kelak dilakukan sangat cepat, vaksin baru tidak akan siap sebelum 2015. Ini pun jika semua berjalan sesuai harapan.

"Kami masih di tahap awal pengembangan dan prosesnya masih panjang," ujar jubir GSK yang menolak untuk memberikan perkiraan waktu peluncuran obat.

Vaksin uji coba ini berdasarkan adenovirus simpanse yang diinjeksi dua gen Ebola, yang artinya tidak mengandung materi virus Ebola yang menular. Adenovirus dikenal sebagai penyebab penyakit flu biasa.

Saat vaksin memasuki sel dan mengantarkan muatan genetiknya, dua gen yang diinjeksi memproduksi protein yang membangkitkan respon kekebalan tubuh - adenovirus yang membawa gen tersebut tidak mengalami replikasi lebih lanjut.

vlz/ab (rtr)