1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Taiwan Duga Xiaomi Bahayakan Keamanan

24 September 2014

Nasib perusahaan ponsel pintar terkemuka asal Tiongkok, Xiaomi Inc, di ujung tanduk. Pemerintah Taiwan, Rabu (24/9) umumkan sedang lakukan investigasi terhadap perusahaan tersebut terkait dugaanancaman keamanan cyber.

https://p.dw.com/p/1DJY4
Logo XiaomiFoto: Reuters

Pemerintah Taiwan, pada Rabu (24/9) mengumumkan sedang melakukan investigasi terhadap perusahaan tersebut terkait dugaan munculnya ancaman keamanan cyber (dunia maya). Diharapkan, proses penyidikan rampung dan nasib perusahaan tersebut pun bisa segera diputuskan dalam 3 bulan.

Sayang, dalam pernyataannya pemerintah Taiwan masih belum mau menjelaskan apakah investigasi tersebut meliputi kemungkinan larangan penjualan produk-produk Xiaomi di bawah harga pasar Taiwan atau tidak.

Namun keterangan yang dipublikasikan sebuah situs eksekutif di Taiwan pada Selasa kemarin (23/9) menyebutkan, sejumlah ponsel pintar keluaran Xiaomi secara otomatis mengirimkan data-data pengguna ponsel ke server pusat perusahaan tersebut, yang ada di Beijing. Walhasil, kecurigaan adanya pelanggaran keamanan pun menyeruak.

Mi3 smartphones in Xiaomi store in China
Ponsel pintar Xiaomi Mi3Foto: picture-alliance/dpa

Pihak Xiaomi sampai berita ini diturunkan, masih enggan memberikan pernyataan. Padahal, kasus tersebut dengan cepat menjadi perhatian publik dan mengingatkan kembali pada teknologi pengawas perusahaan-perusahaan Tiongkok yang berorientasi pada pasar luar negeri.

Beijing juga khawatir

Masalah ini juga membesar menyusul kekhawatiran Beijing terhadap terhadap potensi ancaman keamanan cyber dari luar, apalagi seteleh negara Tirai Bambu itu berhasil menjadi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia. Selama ini, Beijing dan perusahaan-perusahaan asal negeri itu acap dituding telah melakukan kejahatan cyber dan mata-mata terhadap sektor industri.

Pemerintah Taiwan pun ikut-ikutan waswas, mengingat Beijing boleh di bilang cukup bergantung pada wilayah itu. Kritik pun akhirnya bermunculan dan menuding Beijing sengaja memperluas sayap perekonominya ke sana supaya bisa mempengaruhi pemerintah dan warga setempat terkait kebijakan politiknya.

Online Dating in China
Foto: picture-alliance/dpa

Produk-produk keluaran Xiaomi bukan hanya laris manis di negara asalnya, tetapi pangsa pasarnya sudah mencapai ke beberapa negara Asia, diantaran Singapura, Malaysia, Indonesia, Filiphina dan India. Diperkirakan, Xiaomi juga akan mengembangkan sayap bisnisnya ke Thailand, Brazil dan Meksiko.

Line juga dicurigai

Selain Xiaomi, tuduhan keamanan juga mengarah pada layanan pesan singkat yang sedang naik daun dan sangat digandrungi masyarakat Jepang, Line. Layanan millik Naver Corp asal Korea Selatan itu, bakal dilarang dipakai pada komputer-komputer yang digunakan terkait tugas-tugas pemerintah, dengan alasan keamanan.

Juru bicara Line mengatakan kepada kantor berita Reuters, pihaknya sedang melakukan investigasi terhadap tuduhan tersebut. Namun seperti sudah di duga, tidak disebutkan secara rinci bagaimana proses penyidikan itu berjalan.

ss/ml (rtr)