1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

IS Bakar Pilot Yordania

4 Februari 2015

Teroris Islamic State membakar hidup-hidup sandera pilot Yordania hingga tewas. Yordania membalas dengan mengeksekusi dua anggota IS.

https://p.dw.com/p/1EVHT
Videostill Kenji Goto mit Foto von Muath al-Kasaesbeh Pilot IS Geisel 27.01.2015
Foto: picture-alliance/AP Photo

Teroris Islamic State kembali menunjukan kebrutalannya dengan menunjukkan video aksi mereka membakar hidup-hidup pilot Yordania Muath al-Kasaesbeh (26)hingga tewas. Pilot pesawat tempur F-16 itu ditangkap Desember 2014 karena pesawatnya jatuh saat melakukan misi serangan ke posisi IS di timur laut Suriah.

Yordania membalas aksi brutal Islamic State itu dengan mengeksekusi dua teroris anggota IS. Salah seorang diantaranya adalah teroris perempuan, Sajida al-Rishawi, yang divonis hukuman mati karena terlibat serangan bunuh diri terhadap sebuah hotel mewah di Amman tahun 2005 silam.

Sebelumnya milisi teror Islamic State meminta pembebasan Al-Rishawi sebagai syarat bagi pembebasan sandera wartawan Jepang Kenji Goto. Namun pemerintah Yordania menolaknya dan Goto juga dieksekusi teroris ISIS dengan cara digorok.

Kecaman internasional

Aksi brutal "jihadis" Islamic State itu memicu kecaman tajam dunia internasional. Sekjen PBB Ban Ki Moon dalam pernyataannya menyebutkan, "Ini adalah aksi barbar yang terus dilancarkan para jihadis." Kanselir Jerman dalam telegram kepada Raja Abdullah II dari Yordania menulis, tidak bisa terbayangkan bahwa ada manusia yang tega melakukan kekejaman seperti itu.

Juga Presiden AS Barack Obama melontarkan kecaman senada. Dalam pertemuan spontan dengan Raja Abdullah II di Gedung Putih, Obama juga menjanjikan akan meningkatkan nyaris dua kali lipat bantuan militer dan ekonomi bagi Yordania. Untuk tahun 2015 hingga 2017 Washington akan mengucurkan bantuan kepada Amman senilai tiga milyar US Dollar.

Setelah bertemu Obama, Raja Abdullah II langsung terbang pulang ke Yordania. Ia mengutuk aksi pembakaran pilot Yordania itu sebagai aksi teror pengecut oleh kelompok yang menyimpang dari ajaran Islam.

Selain kecaman internasional, para analis keamanan juga mencemaskan eskalasi kekerasan terbaru di kawasan tersebut. Diperkirakan, kini Yordania akan terlibat makin jauh dalam konflik dengan Islamic State yang berhasil merebut kawasan luas di negara tetangganya Suriah dan Irak tersebut.

as/yf (rtr,dpa,afp)