1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mobilfunkmesse Barcelona

16 Februari 2010

Terutama di negara-negara industri pasar ponsel mengalami kejenuhan. Untuk menyikapi hal ini diperlukan satu gebrakan baru, seperti: mobile internet, kemungkinan berselancar di internet di manapun berada.

https://p.dw.com/p/M3Bs
Peragaan aplikasi yang dapat mengukur penggunaan energi peralatan rumah tanggaFoto: DW

Sejak hari Senin (15/02), para pelaku industri telekomunikasi berkumpul dalam ajang Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol. Sebanyak 1300 peserta memamerkan produk dan teknologi terbaru mereka di bidang telekomunikasi. Trend paling penting yang ditawarkan tahun ini adalah Smartphone, telpon genggam pintar yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi sebanding dengan komputer. Para produsen ponsel terkemuka menyuguhkan kemampuan terbaru posel pintar multiguna mereka.

Markus Eisenhauer dari Fraunhofer Institut untuk teknologi informasi terapan, menerangkan seberapa jauh kemampuan yang akan dimiliki Smartphone, "Terdapat satu aplikasi yang dapat dipakai pada dua Smartphone yang berbeda. Kita bisa mengaktifkan kamera pada smartphone untuk melihat peralatan di rumah dan mengecek secara real time seberapa besar energi yang dibutuhkan peralatan tersebut. Selain itu, kita juga dapat menghitung biaya yang harus dikeluarkan setiap jamnya dan memperkirakan biaya pertahunnya.“

Artinya, jika saja suatu saat biaya listrik berubah-ubah, dengan Smartphone kita bisa menjalankan satu peralatan eklektronik, seperti mesin cuci, pada saat biaya listrik sedang turun.

Saat ini, sudah terdapat ribuan aplikasi serupa yang dapat diterapkan dalam telepon genggam, yang dirintis oleh Apple Corporation. Di toko aplikasi milik Apple, AppStore, telah tersedia sekitar 200 ribu aplikasi, diantaranya, permainan, perangkat lunak navigasi atau program untuk membaca berita.

Selain Apple, terdapat penyedia layanan seluler lain, yang juga menawarkan aplikasi serupa. Tapi di pasaran, mereka jauh tertinggal oleh Apple. Karena Smartphone baru otomatis dihubungkan dengan platform aplikasi tertentu. Hal ini menyebabkan, para pengembang aplikasi harus memutuskan dengan produsen mana mereka akan bekerjasama. Hasilnya, beberapa platform yang telah sukses, seperti AppleStore, terus memiliki applikasi baru, sementara yang lain tidak dan akhirnya tersingkir.

Menanggapi kencendrungan monopoli Apple ini, beberapa operator internasional mencanangkan akan membangun satu kesatuan portal aplikasi internasional yang menawarkan satu platform menyeluruh. Demikian disampaikan Alex Sinclair dari asosiasi provider ponsel GSMA.

Tapi apapun aplikasi yang ditawarkan dan secanggih apa smartphone yang ada, semuanya akan tidak berguna jika jaringan transmisi tidak cukup cepat. Dikatakan Dan Worren dari GSMA. “Salah satu tema utama tahun ini adalah teknologi LTE. Banyak operator jaringan akan menggunakan teknologi LTE dalam 12, 25, 36 bulan mendatang, tergantung pada wilayah layanan operator tersebut.”

LTE, Long Term Evolution merupakan sistem komunikasi selular dengan kinerja tinggi, yang melebihi kemampuan UMTS, salah satu teknologi ponsel generasi ke 3, yang saat ini merupakan sistem yang tercepat. Dengan LTE data dapat ditranfer dengan kecepatan sekitar 100 megabyte perdetik. Artinya LTE 30 kali lebih cepat dibandingkan dengan UMTS, yang hanya 3 megabyte perdetik.

Dengan transfer data yang begitu cepat melalui LTE, yang saat ini baru diterapkan di Norwegia dan Swedia, tak pelak akan meningkatkan kualitas dalam menjelajah internet atau kualitas percakapan video di masa depan.

Insa Wrede/Yuniman Farid

Editor: Ziphora Robina