1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

190510 UNFCC Klima Figueres

19 Mei 2010

Pakar iklim asal Costa Rica Christiana Figueres adalah kepala sekretariat PBB baru untuk urusan iklim. Perempuan berusia 53 tahun menggantikan Yvo de Boer dari Belanda. Tanggal 1 Juli nanti jabatannya akan diserahkan.

https://p.dw.com/p/NRuQ
Christiana FigueresFoto: picture-alliance/dpa

"Ini merupakan suatu kehormatan bagi saya. Negara saya, Costa Rica mencalonkan saya sebagai kepala sekretariat urusan iklim PBB. Saya sekaligus merasakan kerendahan hati mengingat tugas-tugas yang akan saya hadapi nanti. Seperti yang sering dikatakan Sekjen PBB, bahwa tanpa meragukan lagi, perubahan iklim merupakan tantangan terbesar kemanusiaan.“

Demikian Christiana Figueres ketika pemerintah Costa Rica memperkenalkannya sebagai kandidat di PBB. Kini ia secara resmi adalah kepala sekretariat PBB baru untuk urusan iklim. Di dalam PBB pengangkatannya disambut baik, juga oleh kalangan lembaga swadaya masyarakat. Ketika Yvo de Boer mengumumkan akan menyerahkan jabatannya sebagai kepala sekretariat, sudah jelas, bahwa calon berikutnya dipilih dari negara berkembang. Namun menurut ketua delegasi Greenpeace Martin Kaiser, "yang lebih penting lagi daripada asal negaranya adalah kepribadian dan kelebihan calon untuk memangku jabatan itu. Serta kesanggupannya meneruskan upaya perlindungan iklim.“

Nampaknya, itu saja tidak cukup, mengingat malapetaka yang terjadi di KTT Iklim di Kopenhagen Desember lalu. Untuk dapat meneruskan perundingan, sebenarnya diperlukan usaha bersama membangkitkan kembali motifasi tercapainya sasaran pembatasan kenaikan suhu bumi maksimum dua derajat. Christiana Figueres berusia 53 tahun kenal baik dengan kekacauan di tingkat internasional dalam menangani iklim global. Sejak 15 tahun ia terlibat langsung dalam perundingan iklim global. Ia dikenal sebagai juru runding atau juru bicara mewakili negara-negara Amerika Latin yang sangat handal. Dan kini yang diperlukan, demikian Martin Kaiser dari Greenpeace meneruskan, adalah kemampuan strategis. "Di samping mempunyai kepekaan menjaga perasaan negara-negara berkembang khususnya, sangatlah penting, bahwa kepala sekretariat mempunyai kemampuan strategis. Yang memahami serta menghimpun kepentingan negara-negara itu. Agar, nantinya tercapai sebuah perjanjian global.“

Sebuah perjanjian iklim global akan dirundingkan lagi di Cancun, Meksiko, Desember mendatang. Meskipun tidak ada yang dapat membayangkan, bahwa sebuah perjanjian yang mengikat akan disepakati di Cancun, waktunya semakin mendesak. Setidaknya KTT di Cancun menjadi kontribusi perjanjian baru yang akan menggantikan protokol Kyoto tahun 2012.

Helle Jeppesen / Andriani Nangoy

Editor: Asril Ridwan