1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

270710 Love Parade Verantwortung

27 Juli 2010

Jumlah korban tewas dalam pesta musik techo Love Parade meningkat menjadi 20 orang. Pengusutan tragedi ini masih berlangsung. Namun pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan mulai saling menyalahkan.

https://p.dw.com/p/OVoO
Walikota Duisburg Adolf SauerlandFoto: picture-alliance/ dpa

Di saat pihak penyelengaara, polisi, pemerintah kota dan kejaksaan mencari penyebab tragedi Duisburg, sejumlah warga berkumpul di depan terowongan yang menuju lapangan diselenggarakannya pesta Love Parade. Mereka meletakkan bunga, lililn dan menghentikan cipta untuk megenang para korban tewas.

Sementara, sebuah inisiatif warga di bagian kota Duisburg mengadakan malam renungan dan menyediakan sebuah buku bagi orang-orang yang ingin menulis pernyataan belasungkawanya. Namun banyak yang tidak bersedia mengisi buku tersebut. Juru bicara inisiatif tersebut menuturkan, "Saya pikir, keluarga korban saat ini lebih memerlukan bantuan lain daripada buku itu. Sabtu lalu, kami juga mencoba menghubungi anak laki-laki kami. Kami dapat memahami situasi itu. Selama berjam-jam kami gemetaran, karena kami tidak tahu, apa yang terjadi dengannya. Kami tahu, apa yang dialami orang-orang itu.“

Disebutkan, pesta musik itu digelar di Duisburg, agar kota ini dapat meraih nama dan menjadi lebih terkenal di tingkat internasional. Namun, kota Duisburg kini menjadi terkenal karena peristiwa menyedihkan tersebut dan hal ini membuat warganya. "Saya tidak dapat mengatakan apa-apa. Kami shock berat. Kami hanya dapat mengatakan, ini sebenarnya tidak boleh terjadi,“ kata seorang warga. Sementara seorang warga lainnya menuturkan, "Menurut saya, Duisburg dikhianati dan dijual demi citra baik. Itu sebenarnya tidak boleh terjadi. Saya harap, Adolf Sauerland mengundurkan diri.“

Loveparade Duisburg 2010 Massenpanik Trauer NO FLASH
Warga menyalakan lilin di lokasi tragedi yang merenggut 20 korban tewasFoto: AP

Menolak Mundur untuk Tuntaskan Penyelidikan

Kebanyakan warga Duisburg berpendapat, Walikota Duisburg Adolf Sauerland seharusnya mengundurkan diri. Namun sampai sekarang tidak dilakukannya. Ia malahan menilai langkah itu adalah salah. "Kami ingin agar kasus ini diusut. Dan saya hanya berguna jika terlibat langsung. Bila saya sekarang mengundurkan diri, itu berarti saya tidak bertanggung-jawab. Saya ingin, agar semua pertanyaan terjawab, sekaligus mengupayakan kejelasan. Kejelasan terkait siapa yang bertanggung-jawab. Dan nampaknya, pemerintah kota yang akhirnya menjadi pihak yang bertanggung-jawab. Tetapi, semua itu adalah proses. Dan sementara ini kami sedang berada dalam proses itu dan di akhir proses akan ada vonis,“ ungkap Adolf Sauerland.

Sebuah vonis yang oleh sebagian warga Duisburg dikuatirkan, akan menghukum pihak yang tidak bersalah. Seperti yang dinyatakan seorang warga, "Sepertinya rakyat kecil yang nantinya akan disalahkan. Tetapi, yang seharusnya menanggung semua ini, tidak akan mendapat hukuman."

Saling Menyalahkan

Sudah terlihat ada tendensi menyalahkan pihak lain. Ketua panitia penyelenggara Rainer Schaller mengatakan dalam wawancara, bahwa kasusnya akan diusut sampai tuntas. Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan, menurutnya polisi yang bersalah. Ia menambahkan, awalnya sepuluh dari 16 jalur keluar-masuk ke lapangan pesta dibiarkan tertutup. Beberapa saat kemudian polisi memberi instruksi untuk membuka semua jalur di depan terowongan, yang menjadi jalan utama memasuki lapangan. Dalam seketika para pengunjung menyerbu terowongan itu tanpa terkendalikan.

Sementara itu, pemerintah negara bagian Nordrhein-Westfalen telah memutuskan untuk membahas tragedi Duisburg di sidang pertama parlemen setelah reses musim panas.

Doro Blome-Müller/Andriani Nangoy

Editor: Agus Setiawan