1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pengusaha Jerman Lewatkan Peluang Produk Halal

15 November 2010

produksi makanan halal mencapai seperlima omset bahan makanan di seluruh dunia. Ini satu pasar besar, yang merupakan peluang bagi para produsen makanan, termasuk di Jerman.

https://p.dw.com/p/Q9By
Stand makanan halalFoto: picture alliance / dpa

Menurut perkiraan para ahli, bisnis makanan halal di Jerman bisa menghasilkan omset sekitar 5 milliar Euro. Hal itu tidaklah mengejutkan, karena di Jerman terdapat lebih dari 4 juta umat Muslim. Akan tetapi, Anya Schlie, dari Forum bahan pangan Jerman-Turki, bertutur bahwa perusahaan Jerman berada di belakang pesaing internasional. "Perusahaan Jerman sangat terlambat menanggapi tema makanan halal ini secara seksama. Kita tahu mereka mulai menawarkan produk halal, karena lagi dibicarakan secara intensif. Jerman berada di belakang Perancis, Belanda atau Inggris.“

Potensi keuntungan ekonomi dari bahan pangan yang dideklarasikan halal sampai saat ini hanya dikenali perusahaan internasional besar, yang telah lama mengekspor produknya ke negara-negara Islam. Pelopor perdagangan halal ini adalah Nestle. 5 persen omset perusahaan Swiss ini berasal dari produk makanan halal. Omset tersebut berasal dari sleuruh cabang perusahaan itu di dunia, termasuk dari Jerman.

alaupun perusahaan-perusahaan di negara Eropa lainnya secara intensif mencoba menarik pelanggan yang beragama Islam, industri bahan pangan dan pedagang eceran Jerman tampak lamban. Banyak perusahaan khawatir kalau produk halal dapat merugikan citra perusahaan, dikatakan Anya Schlie.

Sekitar 4 ribu produk halal bisa ditemukan di rak-rak toko-toko Jerman. Seringkali produk tersebut tidak ditandai dengan label halal. Hal itu membuat umat Islam jadi repot. Kepala bagian sertifikasi barang halal dari perusahaan M-Haditec di Bremen, Yavuz Özoguz, menghimbau agar keadaan di Jerman diubah, "Bila dibandingkan dengan Perancis, orang bisa pergi ke supermarket dan menemukan rak panjang yang berisi segala macam makanan dengan label halal yang besar. Secara teoritis hal itu bisa dilakukan di Jerman."

Saat ini di Jerman mulai banyak toko-toko Turki dan Arab yang menjual barang-barang yang diimpor dari negara-negara Muslim. Apakah penduduk Muslim di Jerman mau membeli produk halal dari Jerman? Anya Schlie mengira itu akan perlu waktu, "Karena ini menyangkut kepercayaan. Pelanggan Muslim yang hanya mengkonsumsi makanan halal kemungkinan besar akan mengatakan bahwa toko-toko di Jerman belum dapat menawarkan barang tersebut. Meskipun ia menemukan makanan dengan label halal, ia akan tetap ragu, apakah itu benar-benar halal.“

Nicola Martin/Ambar Braselmann/Boboy Simanjuntak

Editor: Yuniman Farid