1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ecosia. Google Yang Hijau

30 Desember 2010

Orang menyebabkan produksi karbon dioksida juga melalui penggunaan komputer. Tetapi sekarang ada alternatif baru.

https://p.dw.com/p/zrJB
Tampilan mesin pencari EcosiaFoto: Screenshot Ecosia.org

Orang hanya perlu mengetik sebuah kata yang dicari, kemudian menekan tombol "enter". dengan melakukan hal kecil itu orang sudah menyebabkan produksi karbon dioksida atau CO2. Sophie Fabricius bekerja pada sebuah badan yang disebut "CO2-online", sebuah badan sosial yang memberikan saran di internet, yang antara lain mengkhususkan diri pada masalah iklim.

Ia memberikan penjelasan, mengapa setiap kali menekan tombol orang menyebabkan perusakan iklim. "Pencarian informasi di internet menyebabkan pelepasan CO2 ke udara karena komputer pencari data bekerja dengan "server" besar. Server ini membutuhkan listrik dalam jumlah besar, yang menyebabkan CO2. Sebagian besar server tidak beroperasi dengan listrik dari sumber energi alternatif, melainkan dengan bahan bakar yang berasal dari fosil dan penyebab pengeluaran CO2 dalam jumlah besar."

Dossierbild Google Street View Symbolbild Internet Datenschutz Bild 3
Tampilan mesin pencari GoogleFoto: picture alliance/dpa

Mesin Pencari Baru

Oleh sebab itu, Christian Kroll yang berusia 26 tahun dan berasal dari Jerman mengembangkan mesin pencari baru yang ramah lingkungan. Google yang "hijau" itu bernama Ecosia, dan sekarang dapat digunakan dalam bahasa Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Belanda dan Spanyol. Untuk proses pencarian, Ecosia menggunakan teknik dari Yahoo dan Bing.

Di samping hasil pencarian biasa mereka juga menampilkan iklan berupa sejumlah situs lain, yang dapat dibuka pencari data. Jika iklan tersebut dibuka, Yahoo, Bing serta Ecosia mendapat uang. Empat perlima pemasukan disumbangkan Ecosia bagi perlindungan lingkungan. Tetapi bagi Christian Kroll yang penting bukan hanya ikut serta menjaga kelestarian lingkungan.

Deutschland Christian Kroll Suchmaschine Ecosia
Christian KrollFoto: Christian Kroll

Ia menjelaskan, "Buat saya yang penting bukan mencari banyak uang. Melainkan menyumbangkan sesuatu untuk orang banyak. Tetapi jika tidak mendapat uang sama sekali, bagi saya, itu juga bukan jalan yang benar. Sejak beberapa tahun lalu timbul gagasan bisnis sosial ini, dan bagi saya itu yang paling menarik. Karena itu membuat ekonomi pasar jadi mampu bersaing. Jadi bisa dibilang, orang dapat menyelesaikan masalah dalam sistem yang sudah ada, yang biasanya hanya dapat diselesaikan lewat sumbangan."

Sumbangan bagi WWF

Seperlima dari pendapatan digunakan Ecosia untuk biaya administrasi dan gaji bagi lima pekerja bebas. Sisanya mengalir ke sebuah proyek perlindungan hutan tropis yang dijalankan organisasi perlindungan lingkungan World Wide Fund For Nature (WWF) di wilayah hutan Amazona di Brasil.

neu entdeckte Froschart – Ranitomeya Summersi
Jenis katak yang baru ditemukan di daerah hutan AmazonaFoto: WWF/Evan Twomey

Dengan membantu perlindungan hutan tropis, Christian Kroll berusaha memberikan kompensasi bagi penggunaan energi, yang diperlukan setiap kali orang mencari data di internet. Dengan itu ia juga memberikan sumbangan untuk mencegah perubahan iklim.

"Pembalakan hutan tropis menyebabkan emisi gas CO2 sebanyak 20%. Itu jumlah yang lumayan besar, dan kita sebenarnya hanya melakukan sedikit untuk memeranginya. Saya kemudian berpikir, apakah saya tidak dapat menggunakan pengetahuan saya tentang mesin pencari data di internet untuk ikut melindungi hutan tropis. Setelah itu saya mengembangkan mesin pencari bernama "Forestle". Itu adalah proyek pendahulu bagi Ecosia, yang sekarang menjadi variasi lebih profesional." Demikian Christian Kroll.

Saingan Yang Berat

Untuk melawan saingan yang sebesar Google, Ecosia mengalami kesulitan. Penawaran yang diberikan Google jauh lebih besar. Di Ecosia, misalnya orang tidak dapat mencari peta, gambar atau video secara langsung. Untuk kata-kata tertentu yang dicari di Ecosia, hasilnya juga kurang tepat. Namun demikian, sejak mulai beroperasi tahun lalu, setiap harinya lebih dari 100.000 orang menggunakan mesin pencari yang ramah lingkungan tersebut.

Flash-Galerie Deutschland Wochenrückblick 2010 KW 33 Google Street View
Google dengan programnya "street view"Foto: picture alliance/dpa

Perusahaan kecil itu sekarang dapat memberikan sumbangan bagi WWF sejumlah hampir 130.000 Euro. Jumlah sumbangan dipublikasikan Ecosia secara teratur di situsnya. WWF senang dengan inisiatif semacam itu. Christian Plaep dari WWF, yang mengurus proyek di Brasil, mengatakan, "Kami sangat yakin dengan kerja sama ini. Coba anda pikirkan, apa saja yang dapat anda lakukan di kawasan perlindungan alam dengan 130.000 Euro. Sangat banyak."

Ia mengambahkan, "Dengan dana itu pendidikan dapat dibiayai, juga bagi pekerja yang memberikan bantuan bagi penduduk lokal, untuk menemukan sumber pemasukan alternatif. Jumlah uang itu sangat banyak dalam kompleks semacam itu. Tetapi tentu saja kawasan perlindungan alam seperti itu memerlukan dana lebih besar dari 130.000 Euro. Itu jelas."

Langkah Selanjutnya

Brandrodung in Brasilien Urwald Ackerland
Sebagian wilayah hutan Amazona di Brazil, yang dijadikan lahan pertanian.Foto: AP

Supaya bantuan lebih besar dapat diberikan, Christian Kroll berencana untuk mengembangkan Ecosia, dan mengoperasikannya dengan fungsi-fungsi baru. Dengan cara itu, mungkin di masa depan pengguna mesin pencari yang "hijau" itu akan lebih banyak lagi. Tetapi Sophie Fabricius dari "CO2-Online" memperingatkan untuk tetap meningkatkan upaya pengurangan emisi CO2.

"Sekarang kami memperkirakan, setiap orang Jerman setiap tahunnya menyebabkan emisi CO2 sebanyak 10 sampai 12 ton. Jika jumlah itu dibandingkan dengan jumlah pencarian data lewat Ecosia, maka orang mungkin hanya menghemat 15 sampai 20 kilo. Itu jumlah yang sangat kecil bagi 12 ton jumlah emisi. Tentunya dalam rumah tangga masih banyak bidang lagi, di mana orang dapat menghemat CO2." Demikian Sophie Fabricius.

Nicolas Martin / Marjory Linardy

Editor: Ayu Purwaningsih