1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Pembunuhan terhadap Politisi Pakistan

Marjory Linardy4 Januari 2011

Salman Taseer, politisi penting yang juga menjadi orang kepercayaan Presiden Asif Ali Zardari tewas dibunuh pengawal pribadinya.

https://p.dw.com/p/ztdU
Gubernur Punjab, Salman Taseer, yang dibunuh 4 Januari.Foto: DW

Menurut polisi, salah seorang yang menjadi pengawal pribadinyalah yang berkhianat terhadap politisi tingkat tinggi Salman Taseer. Pengawal yang menjadi anggota satuan keamanan elit itu tampaknya melepaskan tembakan ke arah Salman Taseer ketika sedang berada di jantung ibukota Islamabad, di dekat sebuah pasar yang ramai dikunjungi orang.

Seorang saksi mata mengatakan, "Saya sedang makan di restoran ketika saya tiba-tiba mendengar suara tembakan. Awalnya hanya sekali, kemudian serangkaian tembakan lainnya menyusul." Menurut keterangan dari rumah sakit, di mana sejumlah dokter berusaha menyelamatkan nyawa politisi itu, Taseer yang menjadi gubernur provinsi terbesar Pakistan, Punjab, terkena tembakan sembilan peluru. Polisi kemudian menangkap pelaku serangan.

Salman Taseer
Salman Taseer ketika tiba di gedung parlemen bersama istrinya, 28 Maret 2009.Foto: Picture-Alliance/dpa

Saksi mata menggambarkan kejadian itu demikian, "Saya hanya dapat melihat bahwa dua orang tergeletak di tanah. Wajah seorang di antaranya menghadap ke bawah dan sejumlah penjaga keamanan berada di atas orang itu. Kaki mereka menekan orang itu, sehingga ia tidak dapat bergerak sama sekali. Beberapa detik kemudian sebuah mobil polisi tiba. Mereka menaikkan pria satunya lagi ke dalam mobil dan pergi.“

Kritik terhadap Ekstremisme

Rupanya bantuan apapun sudah terlambat diberikan kepada Salman Taseer di rumah sakit. Dari penangkapan tersangka pelaku serangan, polisi berharap dapat menyingkap teka-teki di balik pembunuhan tersebut. Yang jelas, Salman Taseer selalu mengkritik ekstremisme agama di negaranya secara terbuka. Ia tidak pernah berusaha menutup-nutupi situasi.

Benazir Bhutto
Benazir BhuttoFoto: picture-alliance/dpa

Beberapa waktu lalu ia mengeluhkan semakin kuatnya radikalisme Islam di Punjab. Ia juga menyatakan penolakan terhadap UU blasfemi. Itu adalah UU, yang menetapkan hukuman atas segala bentuk penghinaan terhadap Islam. Menurut keterangan kritikus, UU tersebut sering disalahgunakan untuk membungkam orang yang tidak disukai. Di samping itu, Taseer dianggap orang kepercayaan Presiden Zardari. Keduanya adalah anggota Partai Rakyat Pakistan (PPP). Zardari mendengar berita kematian Taseer ketika sedang berada di kota pelabuhan Karachi.

Seperti dijelaskan politisi perempuan Sharmila Farooqi, "Presiden sedang dalam pembicaraan penting ketika ia mendengar berita menyedihkan itu. Ia kemudian membatalkan semua janji lainnya. Kami meminta dukungan Tuhan. Kami akan menghadapi terorisme dengan keberanian. Salman Taseer adalah pria yang berani.“

Pengamanan Kurang Ketat?

Asif Ali Zardari Präsident Pakistan
Presiden Pakistan Asif Ali ZardariFoto: AP

Akhir 2007 lalu, mantan PM Benazir Bhutto, yang juga menjadi anggota partai PPP dibunuh dalam sebuah acara kampanye. Sejak itu sebuah debat sengit mulai berlangsung. Apakah langkah pengamanan kurang ketat, atau apakah diabaikan sepenuhnya.

Diskusi tersebut, sekarang kemungkinan akan kembali membara. "Taseer ditembak mati pengawal pribadinya. Itu tidak dapat disebut lubang dalam penjagaan keamanan. Tidak ada lubang dalam penjagaan keamanan.“ Demikian pendapat Raja Riaz, seorang politisi tingkat tinggi di Punjab. Namun demikian, Pakistan kini kembali memberikan kesan, terjerumus dari satu krisis ke krisis berikutnya.

Pertengahan tahun lalu, negara itu dilanda bencana banjir. Taliban juga sudah menyebarkan teror selama bertahun-tahun. Beberapa hari lalu pemerintah kehilangan suara mayoritas di parlemen, sehingga sekarang lebih goyah dari sebelumnya. Pembunuhan Taseer kemungkinan besar akan meningkatkan perasaan tidak aman rakyat Pakistan.

Kai Küstner / Marjory Linardy

Editor: Christa Saloh