1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikKorea Utara

Kim ke Rusia, Didampingi Delegasi Pejabat Industri Senjata

12 September 2023

Para analis meyakini Putin akan meminta dukungan artileri dan rudal antitank kepada Korea Utara untuk menginvasi Ukraina. Pertemuan itu berlangsung di Vladivostok.

https://p.dw.com/p/4WDgl
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Kim melakukan perjalanan dengan kereta api pribadinya dari PyongyangFoto: Korean Central News Agency/Korea News Service/AP/picture alliance

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un telah tiba di Rusia pada hari Selasa (12/09), kata militer Korea Selatan dan media pemerintah Rusia. Diperkirakan, Kim akan mengadakan pertemuan yang sangat dinanti-nantikan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin itu.

"Kementerian Pertahanan Nasional meyakini bahwa Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah memasuki negara Rusia pagi ini, dengan menggunakan kereta api pribadi," kata Seoul.

Kim menaiki kereta lapis baja pribadinya dari Pyongyang pada hari Minggu (10/09), menurut Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), yang dikelola pemerintah.

Dilaporkan, pemimpin Korut tersebut didampingi oleh beberapa anggota partai berkuasa dan pasukan militer yang tidak disebutkan.

Sebuah pernyataan singkat di situs resmi Kremlin pada hari Senin (11/09) mengonfirmasi kunjungan Kim tersebut, dan mengatakan bahwa hal itu dilakukan Kim atas undangan Putin dan akan berlangsung "selama beberapa hari mendatang."

Kim Jong Un bertolak ke Rusia untuk bertemu dengan Putin
Media Rusia bagikan foto-foto perjalanan Kim menggunakan kereta pribadinyaFoto: RTTV/UPI Photo/Newscom/picture alliance

Apa saja yang akan dibahas?

Pertemuan itu akan menjadi perjalanan luar negeri pertama Kim sejak pandemi COVID-19, yang memaksa Pyongyang memperketat jalur perbatasannya.

Salah satu tempat yang memungkinkan untuk diadakannya pertemuan tersebut, berada di kota Vladivostok di wilayah timur jauh Rusia. Putin tiba di Vladivostok pada hari Senin (11/09) untuk menghadiri Forum Ekonomi Timur yang berlangsung hingga Rabu (13/09).

Para analis dan pejabat Amerika Serikat (AS), meyakini bahwa pertemuan Kim dan Putin ini bisa menjadi kesempatan bagi Rusia untuk meminta dukungan peluru artileri dan rudal anti-tank dari Korea Utara, yang bisa digunakan untuk melawan Ukraina.

"(Putin) rela melakukan perjalanan melintasi negaranya sendiri untuk bertemu dengan seorang ‘pecundang internasional' untuk meminta dukungan perang yang dia harapkan akan menang, menurut saya dia adalah pengemis bantuan," ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Matthew Miller kepada para wartawan.

Sebagai imbalannya, Kim rencananya meminta teknologi canggih untuk satelit dan kapal selam bertenaga nuklir, serta bantuan pangan untuk negaranya yang miskin.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa ada kemungkinan jika Putin dan Kim  akan mengadakan pertemuan empat mata bila diperlukan.

"Seperti yang kalian ketahui, dalam mengimplementasikan hubungan kami dengan negara-negara tetangga, termasuk Korea Utara, kepentingan kedua negara adalah hal yang penting bagi kami, dan bukan ancaman bagi Washington," tambahnya.

"Kepentingan kedua negara tetap menjadi fokus kami," tegas Peskov.

kp/rs (AP, AFP, Reuters)