1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikAmerika Serikat

Rusia dan AS Sepakat Lanjutkan Kerja Sama ISS hingga 2025

29 Desember 2023

Di tengah renggangnya kerja sama akibat perang Ukraina, Rusia dan Amerika Serikat sepakat melanjutkan pengiriman awak ke ISS.

https://p.dw.com/p/4agKv
Kosmonaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional Rusia
Foto ini merupakan tangkapan layar dari sebuah video kiriman dari Roscosmos, terlihat kosmonaut Rusia tengah melakukan aktivitas di ISSFoto: Roscosmos Space Corporation/AP/picture alliance

Badan antariksa Rusia dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk melanjutkan kerja sama dalam pengiriman awak luar angkasa ke International Space Station (ISS) atau Stasiun Luar Angkasa Internasional, setidaknya hingga tahun 2025, demikian disampaikan oleh badan antariksa Rusia, Roscosmos.

Penerbangan silang (cross flight) yang melibatkan seorang astronaut AS sebagai bagian dari awak pesawat Rusia dan satu kosmonaut Rusia sebagai bagian dari awak Amerika diperpanjang "untuk dapat menjaga keandalan misi ISS," demikian pernyataan dari Roscosmos.

Kerja sama yang langka Rusia dan AS

Sektor luar angkasa menjadi salah satu dari sedikit kerja sama yang masih dilanjutkan Moskow dan Washington pascaserangan Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Dalam pernyataannya, Roscosmos juga menargetkan "untuk memastikan kehadiran setidaknya satu perwakilan Roscosmos dari segmen Rusia dan kehadiran setidaknya satu perwakilan NASA dari pihak AS.”

Sejauh ini, AS, Rusia, Eropa, Kanada, dan Jepang masih berkomitmen untuk mempertahankan laboratorium yang mengorbit hingga tahun 2024. Namun, pihak AS menyatakan bakal melanjutkannya hingga 2030.

Antara Menerbangkan dan Bawa Astronot Kembali dari Luar Angkasa

Pada bulan April lalu, Rusia mengaku ingin tetap terlibat hingga 2028, setelah sebelumnya mengatakan bahwa mereka akan berhenti setelah tahun 2024.

Stasiun ISS, yang dirancang untuk melakukan mikrogravitasi dan percobaan lingkungan di luar angkasa, mengorbit Bumi pada ketinggian rata-rata 400 kilometer. Benda antariksa ini hanya membutuhkan waktu sekitar 93 menit untuk mengelilingi Bumi dan menyelesaikan 15,5 kali orbit per hari.

mh/ha (AFP, Reuters)

Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!